MENTAWAI – Dalam suasana hening tiba-tiba sirine peringatan tsunami meraung keras di Dusun Mapadegat. Orang-orang yang sedang terlelap langsung terbangun dan menyelamatkan diri menuju tempat ketinggian yang berjarak 300 meter.
Begitulah simulasi evakuasi mandiri bencana tsunami yang berdurasi 9 menit. Kegiatan ini diikuti kontingen 13 kota/kabupaten peserta Jambore Pengurangan Risiko Bencana (PRB) VI tingkat Sumbar di Mapadegat, Kamis (25/07/2019).
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Mentawai, Yusuf Hadisumarto mengatakan, keikusertaan para kontingen dalam simulasi gempa dan tsunami termasuk salah satu penilaian evakuasi mandiri menghadapi bencana.
“Simulasi tsunami ini dilaksanakan untuk penilaian sekaligus memberikan pengetahuan kepada peserta dalam menghadapi bencana, khususnya gempa dan tsunami, ” terang Yusuf.
Dalam simulasi itu, disebutkan terjadi gempa dengan kekuatan besar.Kelompok Siaga Bencana (KSB) membunyikan kentongan saling bersahutan. Dari beberapa titik, informasi disampaikan melalui radio HT milik KSB dan BPBD Mentawai.
Dalam simulasi itu. diskenariokan juga adanya korban jiwa, ada korban yang terhimpit reruntuhan, serta ada yang cidera karena menabrak sesuatu saat lari menghindari tsunami.
Dalam situasi itu warga yang cidera dan masih bisa berjalan dipandu warga yang lainnya. Bagi yang sakit dilarikan dengan kursi roda ke bukit. Satu jam lebih berjalan, semuanya sudah berada di lokasi evakuasi yang berada di atas bukit. (Ers)