BANDUNG – Padang Youth Center tidak lama lagi akan berfungsi efektif sebagai pusat kreatifitas dan produktifitas anak muda. Pemerintah Kota Padang terus mematangkan konsep pengelolaannya dengan melakukan studi banding.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Eri Senjaya menyebut, upaya mematangkan konsep pengelolaan agar nanti efektif tidak ada salahnya mengambil perbandingan dari daerah lain. Salah satunya di Kota Bandung yang sudah memiliki Creative Hub, tempat berkumpulnya insan-insan kreatif dengan beragam gagasan dan karya.
“Tidak ada salahnya mengambil perbandingan atau mungkin meniru dari daerah lain yang lebih dulu membentuk pusat kreatifitas seperti Bandung Creative HUB. Upaya ini untuk mematangkan pengelolaan Padang Youth Center yang nanti juga menjadi Creative Hub-nya Kota Padang,” kata Eri Senjaya saat memimpin kunjungan rombongan Pemko Padang ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Rabu (19/4/2022).
Keberadaan Bandung Creative Hub (BCH) menjadi tempat berkumpulnya para komunitas kreatif. Hal itu mempermudah komunikasi dan kolaborasi antar komunitas kreatif sehingga mampu berkontribusi dalam menggerakkan dan memajukan industri kreatif.
Bandung Creative Hub sendiri dikelola oleh UPT Padepokan Seni, Kreativitas dan Kebudayaan (PSKK) dibawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
Menurut Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), industri atau ekonomi kreatif terdiri dari 17 sub-sektor antara lain pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukkan, penerbitan dan aplikasi.
Bandung Creative Hub dirancang untuk menjadi wadah pengembangan kreativitas, edukasi dan laboratorium untuk berbagai sektor industri/ekonomi kreatif. Upaya tersebut ditunjang dengan menyediakan sarana dan fasilitas yang lengkap.
Fasilitas yang dimiliki oleh Bandung Creative Hub terdiri dari co-working space, perpustakaan, auditorium, ruang tari, studio musik, photography space, ruang game dan animasi, ruang kelas jahit dan fashion, ruang aula serta basement.
“Apa yang sudah ada di sini (Bandung Creative Hub-red) sebagian bisa diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan dari komunitas-komunitas kreatif di Kota Padang,” ulas Eri Senjaya.
Rombongan dari Pemerintah Kota Padang terdiri dari beberapa Kepala Bidang OPD terkait, serta para camat. Tidak terlihat dari unsur lainnya pentahelix pariwisata.(d)