PADANG – Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) tahun ini kembali menyelenggarakan Festival Seni Pekan Nan Tumpah. Festival seni dua tahunan yang rutin diselenggarakan oleh kelompok seni independen yang bermarkas di Korong Kasai, Kasang, Batang Anai, Padang Pariaman ini memasuki penyelenggaraan yang keempat. Bila pada tahun sebelumnya penyelenggaraan festival terfokus pada seni pertunjukan, tahun ini KSNT mencoba melengkapi penyelenggaraan festival dengan beberapa rangkaian kegiatan seni lainnya.
Selain penampilan dari 7 kelompok seni pertunjukan yang telah dikurasi, KSNT juga mengisi Pekan Nan Tumpah 2017 dengan diskusi seni pertunjukan, pameran seni rupa dan fotografi serta Liga Baca Puisi Kreatif (LBPK).
Liga Baca Puisi Kreatif (LBPK) kompetisi baca puisi tingkat umum dalam forma liga yang terbagi dalam tiga babak. Babak kualifikasi dan penyisihan dinilai oleh tim wasit (dewan juri) melalui video yang diunggah peserta di akun Youtube pada rentang waktu awal bulan Juni sampai Juli 2017. Tim wasit akan memilih 20 peserta untuk tampil pada babak semifinal yang akan diselenggarakan secara langsung di Sekretariat Komunitas Seni Nan Tumpah pada awal Sepetember 2017. Untuk babak final, wasit LBPK akan memilih 5 peserta yang akan tampil pada acara puncak Pekan Nan Tumpah 2017 yang diselenggarakan pada tanggal 23 September sampai 29 September 2017 di Gedung Teater Utama Taman Budaya Sumatera Barat.
Aktor KSNT sekaligus Ketua Pelaksana Pekan Nan Tumpah 2017, Emilia Dwi Cahya mengatakan, penilaian wasit dalam LBPK berbeda dengan penilaian pada lomba baca puisi konvensional umumnya. LBPK adalah kompetisi baca puisi kreatif tunggal yang penilaiannya mengedepankan aspek kreativitas atas penafsiran peserta terhadap puisi yang dibawakan. Dengan gaya pembacaan yang bebas, peserta diharapkan lebih kreatif dalam membawakan puisi sebagai sebuah seni pertunjukan. Oleh karena itulah, peserta diperbolehkan membaca puisi dengan menambah ilustrasi musik, namun dimainkan secara live. Peserta diperbolehkan membaca/membawakan puisi dengan memasukkan atau memadukannya dengan unsur musikalisasi puisi, dramatisasi puisi, deklamasi puisi, teaterikalisasi/teater puisi, dan sebagainya.
“Peserta juga juga diperbolehkan menggunakan properti artistik pendukung, tata rias serta kostum khusus untuk mendukung penampilannya. Lomba terbuka untuk umum tanpa batasan usia dan domisili”, ujar Emilia dalam pers relis yang diterima padangmedia.com.
Sebagai sebuah liga, lomba hanya mencari dua pemenang terbaik dari babak final yang diadakan pada puncak festival seni Pekan Nan Tumpah 2017 di Taman Budaya Sumatera Barat. Dua pemenang tersebut merupakan terbaik pilihan wasit (dewan juri) dan terbaik pilihan penonton. Masing-masing pemenang terbaik akan memperoleh hadiah Rpempat juta rupiah. Bila pada akhirnya pilihan dewan juri dan penonton jatuh pada peserta sama, maka liga hanya menghasilkan satu pemenang terbaik yang berhak memperoleh hadiah sebesar Rp8 juta. Sementara itu, empat finalis lainnya masing-masing memperoleh Rp500 ribu.
Pendaftaran LBPK akan ditutup pada tanggal 29 Juli 2017. Informasi lebih jauh dapat diakses di www.bacapuisi-li.ga. (rin/rel)
Komentar