PADANG – Potensi sumber energi terbarukan harus serius dikembangkan untuk ketahanan energi, menyusul semakin menipisnya energi fosil yang telah menjadi penopang utama energi Indonesia selama ini. Sumatera Barat memiliki potensi sumber-sumber energi terbarukan yang menunggu pemanfaatan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat membuka seminar Dukungan Sektor Kehutanan dalam rangka Pengembangan Energi Terbarukan, Kamis (2/11). Menurutnya, potensi sumber energi terbarukan di Sumatera Barat berada pada titik-titik panas bumi serta sungai-sungai yang ada di seluruh kabupaten dan kota.
“Potensi energi terbarukan ini harus dikembangkan secara serius mengingat sumber energi fosil semakin menipis,” ungkapnya.
Irwan menyebutkan, untuk potensi panas bumi, di Sumatera Barat saat ini sedikitnya terdeteksi 16 titik antara lain di Kabupaten Solok Selatan, Solok dan Pasaman Barat. Jika potensi itu dikelola dengan baik, titik-titik panas bumi atau geothermal tersebut bisa menghasilkan listrik ribuan megawatt yang bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri.
Sementara, potensi sumber energi dari sungai tersebar hampir di seluruh kabupaten dan kota. Sungai-sungai tersebut berpotensi menjadi sumber penggerak turbin untuk memproduksi tenaga listrik mikro hidro.
“Untuk terjaganya kondisi sungai ini yang perlu dilakukan adalah menjaga hutan karena ketersediaan air sangat tergantung kepada kondisi hutan,” ujarnya.
Menurutnya, semua potensi sumber energi terbarukan tersebut sangat ramah lingkungan. Pemanfaatan potensi bisa dilakukan tanpa melakukan perubahan terhadap alam lingkungan. Justru, agar sumber potensi itu bisa dipertahankan, harus menjaga keseimbangan alam terutama menjaga kondisi hutan.
Sumatera Barat memiliki hutan cukup luas, bahkan lebih luas dari areal permukiman dan lahan pertanian. dari sekitar 4,2 juta hektare luas wilayah, sekitar 2,6 juta hektare adalah hutan atau lebih dari 61 persen.
Dia menambahkan, selain panas bumi dan sungai sebagai sumber energi alternatif, Sumatera Barat juga memiliki potensi untuk pengembangan energi tenaga matahari karena merupakan daerah tropis. Kemudian, Sumatera Barat juga memiliki potensi sumber energi dari gelombang laut karena memiliki wilayah perairan yang luas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat Hendri Oktavia menjelaskan, seminar dukungan kehutanan dalam rangka pengembangan energi terbarukan dilaksanakan sebagai upaya membangun pemahaman pentingnya pengembangan potensi sumber energi terutama yang berkaitan dengan hutan.
Menurutnya, kelestarian hutan menjadi jaminan bagi ketersediaan air yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. Jika hutan rusak, maka potensi sumber energi menjadi hilang.
Kekhawatiran terhadap akan terjadinya krisis energi disebabkan semakin menipisnya sumber energi fosil harus dijawab dengan tersedianya sumber energi terbarukan. Untuk itu, hutan berkontribusi sangat besar terhadap keberlanjutan energi masa depan. (feb)
Komentar