PADANG – Pemberian penghargaan kepada Yayasan Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli (YSSA) oleh Gerakan Budaya dan Ekonomi Minangkabau (Gebu Minang) menuai sanggahan dari ahli waris Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli atau dikenal dengan Inyiak Canduang. Bukan penghargaannya, namun yang diklarifikasi adalah orang yang mewakili untuk menerima penghargaan tersebut.
Seperti disampaikan melalui rilis oleh Wakil Sekretaris YSSA Feri Irawan, Gebu Minang diminta untuk mengklarifikasi karena orang yang menerima penghargaan bukanlah orang yang tepat. Feri Irawan menegaskan bahwa panitia Mubes Gebu Minang tidak chek and richek, sehingga yang menerima penghargaan tidak ada kaitannya dengan YSSA.
“Penghargaan kepada Syech Sulaiman Arrasuli (Inyiak Canduang) di Bidang Pendidikan atas jasa beliau mengembangkan pendidikan di Sumatera Barat oleh Gebu Minang pada 23 Desember kemarin kami ucapkan terima kasih banyak kepada Dewan Eksekutif Gebu Minang, Bapak Ir. H. R. Ermansyah Jamin Dt. Tanmaliputi sebagai Ketua Umum dan Yulianto Syahyu, SH., MH., sebagai Sekretaris Jederal,”ujarnya dalam pers rilis tersebut, Minggu (25/12).
Tapi, kata Feri, pada proses pemberian penghargaan, pihak yang dipanggil ke panggung utama mewakili keluarga Syech Sulaiman Arrasuli adalah H. Boy Lestari Dt. Palindih, itu perlu diluruskan.
“H Boy Lestari tidak ada hubungan sama sekali dengan Syekh Sulaiman Arrasulli, ini perlu kami klarifikasi. Padahal saat acara itu pihak keluarga sekaligus mewakili Yayasan Syech Sulaiman Arrasuli, yaitu Buya H. Badra Sahruddin Arrasuli, SH (Rais ‘Am/Pimpinan MTI Canduang) hadir dan telah melaporkan diri kepada Panitia sebelum acara berlangsung,” terangnya.
Hadirnya pihak keluarga Inyiak Canduang di pembukaan Mubes Gebu Minang kemarin itu, karena telah diberitahu kalau Inyiak Canduang diberi penghargaan atas jasa jasanya di bidang pendidikan.
“Pihak keluarga sudah diberitahu oleh panitia Gebu Minang dan juga mengundang untuk hadir dan menerima penghargaan, YSSA menunjuk hadir mewakili Rais ‘Am MTI Canduang mewakili keluarga sekaligus Yayasan untuk menerima penghargaan dimaksud pada tanggal 23 Desember 2016,”ujar Feri.
Saat hari pembukaan, Rais ‘Am MTI Canduang datang ke tempat acara di Hotel Pangeran, Padang dan menyampaikan kapasitas dan tujuan beliau hadir. Panitia yang menerima beliau telah mempersilahkan untuk mengisi daftar hadir dan memasuki ruang acara.
“Janggalnya saat penerimaan anugerah, MC justru memanggil nama H. Boy Lestari Dt. Palindih, bukan Buya H. Badra Sahruddin sebagai yang mewakili keluarga. Padahal H. Boy Lestari Dt. Palindih sama sekali tidak pernah kami beri mandat. Selain itu, menurut kami beliau tidak punya kapasitas untuk mewakili keluarga dan Yayasan Syech Sulaiman Arrasuli dalam menerima penghargaan dimaksud,”ujar Feri.
Tadi siang, kata Feri, keluarga Inyiak dan yayasan telah melakukan rapat menyikapi itu.
“Tanpa mengurangi rasa hormat dan terima kasih kami kepada Gebu Minang, atas kejadian tersebut kami menyatakan kekecewaan dan ketidaknyamanan atas peristiwa dimaksud. Kami mohon pihak Gebu Minang juga memberikan klarifikasi atas kejadian itu,”ujarnya. (rel/fdc)
Komentar