PADANG- Sebanyak 150 siswa dari 30 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kota Padang mengikuti Jambore Badan Narkotika Kota (BNK) 2016 di Arena Outbound Dinas Pertanian Sungai Lareh, Sabtu (12/3). Para siswa ini dibekali pengetahuan tentang pencegahan dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Hukum, Zabendri mewakili Wakil Walikota Emzalmi yang juga Ketua BNK Padang. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan itu berasal dari BNK Padang, tokoh agama, LSM, RSUD, BNNP dan Satres Narkoba Polres Padang serta TNI.
Zabendri mengatakan, narkoba sudah merebak sampai kepada kalangan pelajar dan anak-anak di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kota Padang. Kondisi ini merupakan ancaman sangat serius dan perlu pencegahan sedini mungkin agar generasi bangsa tidak terjerumus ke dalam pengaruh narkoba. Sebelum korban semakin bertambah, bahaya narkoba ini harus cepat dilakukan pencegahannya.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya narkoba, seperti Jambore BNK yang diharapkan efektif meningkatkan pemahaman tersebut,” katanya.
Lebih jauh dikatakan, narkoba tak hanya membuat orang ketergantungan dan merusak fisik dan mental bagi pemakainya. Tetapi lebih parah lagi penyalahgunaan barang terlarang tersebut merusak keluarga, masyarakat dan masa depan bangsa. Sehingga bangsa Indonesia ke depan menjadi bangsa yang lemah karena generasinya telah dipengaruhi narkoba.
“Masalah lebih gawat lagi, bila pengguna narkoba melalui jarum suntik bergantian, sangat beresiko tertular dan menularkan HIV/AIDS,” ingatnya.
Melalui sosialisasi dan kampanye anti narkoba yang gencar dilakukan, diharapkan dapat mencegah penyalahguanaan narkoba. Disamping pemerintah terus melakukan pengawasan, pengendalian dan mendorong peran serta masyarakat yang berhubungan dengan pengawasan, pencegahan dan pemberantasan serta peredaran gelap narkoba di Kota Padang.
Sekretaris BNK Padang Eri Sendjaya menjelaskan, kegiatan Jambore BNK Padang dilaksanakan dalam bentuk perkemahan yang berlangsung selama tiga hari (Jumat, 3/12 s/d Minggu, 13/3). Rangkaian kegiatan diisi dengan ceramah, diskusi dan penyampaian materi oleh narasumber.
Adapun materi yang disampaikan para narasumber berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan narkoba meliputi berbagai aspek. Baik dari aspek mental, aspek pertahanan dan keamanan nasional, aspek sosial, agama dan budaya serta medis.
“Para peserta juga akan mengikuti outbond guna memberikan kecakapan kepada mereka dalam metode kerjasama, pengambilan keputusan, motivasi serta pemecahan masalah,” tutupnya.(der)