BANDUNG – Kopi menjadi salah satu minuman harian bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu negara yang memiliki kualitas kopi terbaik, biji kopi hasil pertanian di Indonesia sangat diminati dunia, sehingga kebutuhan produksinya sangat tinggi.
Untuk merayakan kebangkitan industri kopi di nusantara, Koperasi Warung Jokowi (Warjok) akan menggelar West Java International Coffee Festival (WEJICOFES). Festival akan berlangsung dari tanggal 7 – 10 Desember 2019 pada pukul 10.00 – 20.00 WIB di Gedung Majestik, Bandung.
Ketua Panitia WEJICOFES 2019, Didiet Arry Suparno menjelaskan, rangkaian acara festival kopi tingkat internasional tersebut akan diikuti oleh perwakilan dari beberapa negara. Mereka dapat mengikuti lelang kopi dan workshop kopi yang digelar. Festival ini digelar bersama Kadin dan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat.
“Kami berharap acara ini dihadiri oleh para pelaku industri kopi dalam negeri, seperti eksporter, pengelola coffee shop, trader, petani, coffee roasters, pengusaha kopi, barista, asosiasi kopi, penikmat kopi, pengamat kopi, jurnalis, blogger, coffee anthusiast, dan masyarakat luas,” katanya, Minggu (1/12/2019).
Didiet menambahkan, festival tersebut mengangkat tema Coffee for Nusantara’s Spirit. Akan ada 50 booth food and beverages dalam festival nanti. Diharapkan WEJICOFES 2019 dapat membawa kopi produksi nusantara ke tingkat dunia.
Lebih lanjut menurut Didiet, dari sudut pandang regulasi, bertemunya buyer secara langsung dengan petani menimbulkan kecemasan tersendiri pada pemberlakuan harga kopi. Karena buyer dengan skala besar mempunyai kecenderungan untuk menekan harga di tingkat petani.
Tentu saja kejadian ini sangat tidak diinginkan. Inilah yang memotivasi Koperasi Warjok untuk mengadakan acara berskala internasional ini. Agar jadi jembatan bagi para petani di seluruh daerah di Indonesia untuk bertemu langsung dengan para pembeli kopi dari seluruh dunia.
“Selain itu, event ini juga harus menjadi corong promosi kopi produksi petani dari Kabupaten Bandung dan seluruh daerah di Indonesia, untuk dapat sesegera mungkin mendunia,” kata Didiet. (Fadhli)
Komentar