PADANG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Padang kendati sudah memiliki gedung yang representatif, namun sekolah ini tidak memiliki lapangan memadai untuk kegiatan. Sebab, sekolah yang terletak di Jalan Juanda ini berdiri di lahan yang sangat terbatas dan tak pelak pula mendapat gangguan bisingnya suara kendaraan.
Menurut Wakil Walikota Padang, H. Emzalmi, SMK SMTI Padang mestinya mendapatkan tempat yang lebih luas dan tenang agar proses belajar mengajar bisa berlangsung lebih maksimal. Lokasi sekarang kurang selain sempit juga rentan gangguan karena terletak di sisi jalan yang sibuk.
“Kepala Sekolah sebaiknya sudah memikirkan untuk mencari lokasi pembangunan kampus II. Kalau bisa lokasinya berada di sekitar pusat pemerintahan Kota Padang yang baru. Paling tidak luasnya 5 hektar,” kata Wawako usai menjadi inspektur upacara sekaligus mengukuhkan pengurus OSIS SMK SMTI Padang, Senin (22/1).
Pada kesempatan itu, Wawako selaku Ketua Badan Narkotika Kota (BNK) Padang menekankan kepada siswa agar jangan sampai terjerumus menggunakan obat-obatan terlarang dan sejenisnya. Penyalahgunaan narkoba adalah awal kehancuran generasi penerus bangsa. “Kalian jangan sampai terjerumus menggunakan narkoba, karena bahayanya akan menghancurkan diri kalian sebagai generasi penerus bangsa,” sebutnya.
Terkait karir dan pendidikan para guru, Wawako minta Kepala Sekolah agar memberi kesempatan yang lebih luas. “Para guru yang ingin melanjutkan pendidikan sebaiknya jangan dihalangi agar mereka dapat meningkatkan keilmuan dan kesempatan berkarir,” imbuh Wawako.
Sementara itu, Kepala SMK SMTI Padang Chandrianto mengungkapkan, lulusan SMK SMTI Padang memiliki kompetensi yang siap bersaing di dunia kerja. Sekitar 65 persen lulusannya sudah direkrut oleh perusahaan-perusahaan di dalam negeri.
“Lulusan SMTI dibekali keterampilan dan kompetensi serta dipersiapkan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean),” kata Chandrianto. (der)