“Ini sudah biasa bagi kami dan menganggapnya bukanlah suatu bencana,”ungkap Dila (32), kepada Padangmedia.com, Selasa (22/3) malam.
AGAM- Kabupaten Agam merupakan salah satu daerah paling rawan bencana di Sumatera Barat, termasuk bencana banjir. Salah satu titik rawan banjir yang selama ini dikenal sebagai kawasan langganan banjir adalah Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari. Masyarakat mengaku banjir sudah biasa bagi mereka.
“Ini sudah biasa bagi kami dan menganggapnya bukanlah suatu bencana,”ungkap Dila (32), kepada Padangmedia.com, Selasa (22/3) malam.
Dila menjelaskan, sejak dulu, warga sudah terbiasa mempersiapkan segala kebutuhan keluarga, selama banjir merendam pemukiman mereka. Yang dipersiapkan adalah kebutuhan pangan, seperti lauk pauk, nasi secukupnya ditambah dengan cadangan beras. Dapur rumah warga biasanya dibuat agak tinggi sehingga tidak terendam air bila banjir datang.
“Biasanya banjir tidak lama merendam kampung kami. Bila banjir datang malam, maka paginya sudah surut,” ujarnya.
Menurut Camat Ampek Nagari M.Idrus, di Jorong Gantiang, bencana banjir tersebut sudah menjadi hal yang biasa bagi warga sekitar.
“Wajar kalau masyarakat Jorong Gantiang tidak menganggapnya sebagai suatu bencana, karena daerah tersebut merupakan langganan banjir jika hujan lebat,” katanya.
Banjir yang merendam Gantiang berasal dari luapan air Batang Sitanang Gadang dan Sitanang Kaciak. Dulu, kedua sungai itu jarang meluap. Banjir akan terjadi bila hujan sangat lebat dalam durasi cukup lama. Namun kini, tidak perlu menunggu lama, sungai itu akan meluap karena sudah dangkal dan hutan di kawasan resapan air sudah banyak yang rusak. (fajar)