AGAM – Rencana normalisasi Batang Sitanang, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat didukung masyarakat setempat. Seperti disampaikan salah seorang pemuka masyarakat setempat, Amris Dt. Batuah, normalisasi sungai tersebut sudah mendesak. Alasannya, setiap hujan turun, walau tidak begitu lebat, kawasan Jorong Gantiang, Nagari Sitanang, selalu direndam banjir. Padahal, dulu paling-paling banjir datang dua kali setahun.
Ia menduga penyebabnya adalah kerusakan resapan air di hulu sungai Batang Sitanang, yang melintasi Jorong Gantiang, merupakan gabungan dua sungai, yaitu Batang Sitanang Kaciak dan Batang Sitanang Gadang. Batang Sitanang Kaciak berhulu di perbukitan yang ada pada hutan Sitanang. Sementara Batang Sitanang Gadang berhulu pada hutan di kawasan hutan negara Silayang.
“Dulu, bila hanya hujan sehari, air batang Sitanang belum akan meluap. Tetapi sekarang, dengan hujan beberapa jam saja, air sudah meluap ke perkampungan penduduk,” ujarnya kepada padangmedia.com saat dihubungi via ponselnya, Minggu (24/4) pagi.
Dikatakan, bila hujan sudah turun, warga mulai mempersiapkan diri menyambut banjir. Secara otomatis, aktivitas warga terganggu. Mereka tidak bisa lagi ke sawah, ke kebun dan aktivitas lainnya. Para pelajar pun ikut terganggu aktivitas mereka.
“Kalau pihak pemerintah membutuhkan persetujuan tertulis dari warga agar normalisasi sungai bisa dilakukan, kami akan mengupayakannya secepat mungkin,” ujarnya pula. (fajar)