SAWAHLUNTO – Kondisi terakhir di lokasi pergerakan tanah di Desa Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, jalan di lingkungan perumahan tidak bisa dilalui, sementara empat rumah rusak berat terpaksa dirubuhkan. Warga diminta waspada untuk kemungkinan pergerakan tanah susulan.
“Kondisi terakhir, jalan di lingkungan perumahan tidak bisa dilalui. Kami meminta warga tetap waspada untuk kemungkinan pergerakan tanah susulan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (2/11).
Dia mengingatkan, pergerakan tanah susulan dimungkinkan terjadi apabila hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal itu akan menyebabkan kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar.
sejauh ini, lanjutnya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto bersama masyarakat dan relawan. Sekdako Sawahlunto bersama Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait telah mengadakan rapat penanganan pergerakan tanah yang terjadi di kawasan perumahan Lembah Santur tersebut.
Sutopo mengulas, kondisi pergerakan tanah di lokasi kejadian dipicu oleh cuaca ekstrim sejak tanggal 11 Oktober 2018 lalu. Intensitas curah hujan yang tinggi dan posisi perumahan yang berada di kemiringan sehingga terjadi pergerakan tanah.
“Ini disebabkan infiltrasi air hujan ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan dan menimbulkan kerusakan pada perumahan dan jalan lingkungan,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, kerugian materil dalam kejadian itu menyebabkan empat rumah rusak berat, 12 unit rumah rusak ringan dan tanah retak. Badan Penanggalungan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto telah mengambil langkah menutup jalan lingkungan perumahan yang retak dan amblas dengan terpal plastik.
Sementara itu, Tagana juga telah mendirikan tenda membuat dapur umum di lokasi perumahan dan memberikan bantuan terpal plastik kepada masyarakat yang membutuhkan. Terpal plastik untuk masyarakat juga diberikan oleh BPBD setempat.
“Dinas PUPR setempat telah melakukan estimasi dampak dan akan memperbaiki saluran drainase di kawasan perumahan yang retak dan patah,” tandasnya.
Seperti diberitakan, pergerakan tanah terjadi di kawasan perumahan Lembah Santur Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto pada Selasa (30/10) malam. Empat rumah yang rusak berat terpaksa dirubuhkan untuk mengantisipasi meluasnya dampak pergerakan tanah. (fdc)
Komentar