PADANG – Warga RT 02 RW 03 Jalan Palinggam, Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan dan saluran drainase serta melakukan pengecoran beberapa meter bahu jalan di depan pos pemuda melalui swadaya warga setempat, Minggu ( 27/1) Dalam Kegiatan tersebut, terlihat kebersamaan pemuda, Ketua RT dan RW. Hadir juga tokoh masyarakat Helmi Moesim, caleg dari Partai Berkarya Dapil IV Padang Selatan dan Padang Timur.
Ketua RW 03, Menyus dalam kesempatan itu menyampaikan, gotong royong memang inisiatif warga dan sengaja dilakukan pembersihan pada aliran drainase yang sudah banyak menumpuk endapan sedimen, bahkan ada yang sudah ditutupi tumbuhan liar.
“Memang ada sedikit bahu jalan yang kita lakukan pengecoran dimana material atau dananya merupakan swadaya masyarakat setempat,” sebutnya.
Selain itu, ia juga mengatakan ada salah satu aliran drainase yang sudah sejak 2017 lalu hingga saat ini menjadi persoalan bagi warga. Bukan hanya sekadar masalah tersumbatnya saja, namun yang sangat meresahkan akan berdampak pada warga adalah pembuangan limbah dari salah satu rumah makan di daerah itu. Limbah dan drainase tersumbat tersebut dikhawatirkan bisa mengakibatkan penyakit seperti demam berdarah, muntaber, dan lainnya.
“Untuk itu, kami dari warga setempat meminta kepada dinas terkait agar bisa membantu melakukan pembersihan dan pengerukan drainase tersebut, karena persoalan ini sudah lama sekali. Bahkan, persoalan ini juga sudah disampaikan ke lurah Pasa Gadang dan pada pemilik rumah makan, namun belum ada titik terangnya,” ungkapnya.
Helmi Moesim yang turut hadir dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi kegiatan gontong royong yang dilaksanakan warga di RT 02 RW 03 Jalan Palinggam. “Saya sangat salut dengan kebersamaan warga yang sangat peduli terhadap lingkungan sendiri. Kebersamaan melahirkan sesuatu yang terbaik dan akan cepatnya tercapainya apa yang dicitakan bersama,” ujarnya.
Diakui Helmi, ada saluran drainase yang dipenuhi limbah rumah tangga sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada warga setempat. Tak hanya itu, akibat tidak mengalirnya air akan bisa menjadi sarang penyakit. Belum lagi ancaman banjir saat hujan turun. Untuk membenahi drainase, harus ada partisipasi masyarakat, seperti goro yang dilakukan saat ini.
“Jadi, masyarakat ikut menjaga lingkungannya. Masyarakat bisa membersihkan saluran yang tersumbat itu, khusus yang ringan-ringan saja, sedangkan yang beratnya itu baru urusan Dinas PUPR. Mudah-mudahan minggu depan sudah mulai dikerjakan dinas terkait,” harapnya.
Sementara, Kasmaizal, Kepala seksi (Kasi) Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) Kota Padang yang sempat datang ke lokasi saat itu berjanji dalam pekan ini segera melakukan pengerukan drainase yang diresahkan warga.
“Kita akan segera menindaklanjuti hal ini. Namun, dari pihak RW diminta segera memasukkan surat ke kantor dengan tujuan surat kepada Kepala Dinas PUPR disertai lampiran foto – foto drainase atau riol yang akan diperbaiki,” pungkasnya. (baim)