SOLSEL _ Walinagari Pakan Rabaa Utara Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh (KPGD) Kabupaten Solok Selatan, Gusparizal mengimbau perantau asal nagari tersebut untuk tidak pulang kampung dulu.
Imbauan itu disampaikan Gusparizal, dalam upaya mencegah penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) agar tidak meluas dan makan korban lebih banyak lagi.
“Kita mengimbau, menganjurkan, kepada dunsanak – dunsanak di perantauan untuk tidak bepergian atau pulang kampung dulu. Ini demi kebaikan bersama, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Gusparizal, Kamis (9/4/2020).
Dia menyebutkan, warga Pakan Rabaa cukup banyak yang berada di perantauan. Bukan mau berburuk sangka. Tetapi, jauhnya perjalanan yang ditempuh dari rantau ke kampung halaman sangat berpotensi dihinggapi virus.
“Orang yang tadinya sehat, karena melakukan perjalanan jauh menggunakan transportasi umum. Siapa sangka orang – orang di sekitar yang sama – sama melakukan perjalanan ada yang sudah terpapar. Akhirnya ikut terpapar dan membawanya ke kampung,” ucapnya.
Menyampaikan informasi yang diperolehnya dari imbauan pemerintah, virus corona itu tidak bergerak. Manusialah yang membawanya sehingga akhirnya menyebar ke banyak orang.
“Jadi, kita meminta perantau memahami ini. Jangan sampai, di perantauan dalam kondisi sehat, tapi melakukan perjalanan jauh dan terpapar virus hingga sampai di kampung menjadi sakit,” ujarnya.
Meski demikian, bagi perantau yang sudah sampai di kampung halaman atau terpaksa harus pulang kampung, dia mengajak untuk langsung melakukan karantina mandiri. Atau melaporkan diri ke posko gugus tugas Covid melalui pemerintah nagari untuk diperiksa kesehatan.
“Ikuti anjuran pemerintah, bagi perantau atau orang yang sudah melakukan perjalanan dari luar daerah sebaiknya memeriksakan diri atau melakukan isolasi secara mandiri di rumah,” lanjutnya.
Kemudian, untuk kaum kerabat yang di kampung halaman, dia meminta agar tidak resah ketika ada perantau yang pulang kampung. Justru, perantau yang datang perlu didukung untuk melakukan isolasi diri dengan mengajak secara bijak demi kebaikan bersama.
“Ajak secara bijak untuk mengisolasi diri lebih dulu. Harus didukung secara bersama – sama, dan silaturahim antar warga harus tetap terjaga,” tegasnya.
Senada itu, tokoh pemuda setempat, Tesa Kurniawan juga menyampaikan ajakan yang sama. Menurut Tesa, dalam situasi wabah pandemik Covid-19 ini, masyarakat harus mengikuti anjuran yang telah ditetapkan pemerintah.
“Sudah ada protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah disampaikan pemerintah. Mari kita bersama – sama untuk mentaati demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ajak pengacara di kantor hukum Ghaza Law Office ini.
Kepada generasi muda Nagari Pakan Rabaa, dia mengajak untuk mematuhi anjuran pemerintah tersebut dengan tidak berkumpul – kumpul dulu. Begitu juga masyarakat secara umumnya, hindari berada atau membuat keramaian yang melibatkan banyak orang.
“Seperti kata pemerintah soal physicial distance atau social distance. Mari, untuk sementara kita menjaga jarak. Jangan berkumpul – kumpul dulu. Hindari atau jangan membuat keramaian dulu. Ini harus diterapkan agar virus tidak menyebar,” ujarnya.
Tesa menekankan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Virus hanya bisa dilihat dengan menggunakan peralatan kesehatan, tidak bisa dilihat secara kasat mata. Jalan terbaik untuk memutus penyebarannya adalah, manusia harus menjaga jarak.
“Menghindari kontak langsung antar orang untuk sementara waktu sampai virus corona benar – benar telah habis. Nanti kita bisa kembali berkumpul bersama lagi, mengadakan kegiatan keagamaan, kepemudaan dan sebagainya,” tutupnya. F
Komentar