
PADANG — Walikota Padang H Mahyeldi Ansharullah secara resmi melaunching Program Kafalah Yatim 2015, Jumat (10/7). Program kerjasama antara Masjid Mutathahhirin Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat bersama Lembaga Kemanusiaan dan Zakat Nasional PKPU Padang tersebut merupakan program pertama pembinaan yatim berbasiskan masjid di Kota Padang. Melalui itu diharapkan, eksistensi masjid bukan hanya sebatas membagikan santunan sekali setahun kepada anak yatim, tetapi diikuti dengan pembinaan secara terpadu, baik pembinaan akhlak, kemampuan baca Al Quran, prestasi pendidikan dan lainnya.
Walikota dalam sambutan saat pembukaan yang diselenggarakan selepas shalat Zuhur di Masjid Mutathahhirin mengatakan, kepeduliaan masyarakat terhadap anak yatim di Kota Padang cukup tinggi. Kondisi ini hendaknya diimbangi dengan kecerdasan dalam memenej kepercayaan masyarakat yang telah mempercayakan infak yatimnya melalui masjid. Melalui program ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi masjid sebagai pembinaan ummat dan bukan sebatas pelaksanaan ritual ibadah semata.
“Pemerintah Kota Padang mengapresiasi Program Kafalah Yatim ini yang dilakukan Masjid Mutathahhirin dan PKPU Padang. Semoga ini terus ditingkatkan dengan jumlah yang lebih banyak lagi,” kata Mahyeldi
Dalam peluncuran program ini turut hadir Sekcam Padang Barat, Lurah Kampung Jao, Ketua LPM Kampung Jao, Ketua – Ketua RW, tokoh masyarakat, Kepala Cabang PKPU Padang dan jajaran pengurus masjid. Sebagai simbolasi peresmian program bertujuan memuliakan anak yatim ini ditandai dengan penyerahan Beasiswa Yatim kepada 30 anak , tas dan perlengkapan sekolah oleh Walikota Padang. Sedangkan di saat bersamaan Pengurus Masjid turut menyerahkan santunan Fakir Miskin dan Yatim kepada 300 orang penerima manfaat dari masyarakat.
Ketua LPM Kampung Jao, Hardi Sultani mengungkapkan, munculnya ide Program ini bersama PKPU setelah menyadari tidak efektifnya penyaluran infak yatim dikumpulkan masjid yang hanya dilakukan sekali dalam setahun. Padahal anak yatim memiliki kebutuhan hidup setiap hari. Sementara itu potensi infak yatim yang dapat dihimpun setiap bulannya di masjid tersebut mencapai Rp 10 juta.
Hal ini turut dibenarkan oleh Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid, Syahirman, bahwa harus ada terobosan baru dilakukan dalam pengelolaan dana infak yatim tersebut. Pihaknya tidak ingin, infak itu hanya habis untuk konsumtif tetapi berdaya guna dalam memenuhi kebutuhan anak yatim.
Sementara Priambodo Ario Pamungkas mengatakan, PKPU telah menyiapkan serangkaian program setahun yang akan diikuti oleh anak-anak yatim tersebut mulai dari pembinaan, mentoring, perlengkapan sekolah, les kursus tambahan, pembinaan agama, program belanja yatim, wisata yatim hingga kebutuhan untuk pandai membaca Al Quran. Pihaknya juga melakukan seleksi cukup ketat terhadap 30 perserta Kafalah Yatim kali ini yaitu yang benar-benar telah meninggal ayahnya. Dengan adanya program ini akan berdampak meningkatkan infak yatim sejalan dengan naiknya kepercayaan masyarakat dalam pengelolaan dana yang mereka percayakan. (rel/*)