JAKARTA – Semen Padang FC gagal memboyong Piala Jenderal Sudirman (PJS) ke Padang. Setelah Mitra Kukar menaklukan tim “Kabau Sirah” di laga final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (24/1). Cukup banyak catatan kecil atas kekalahan yang diderita kesebelasan kebanggaan “Urang Awak” itu.
Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo yang hadir langsung di SUGBK malam itu cukup menyayangkan hasil yang diperoleh SPFC. Sempat membuat Walikota senang saat SPFC mencetak gol lebih dulu, namun justru menuai hasil buruk di menit akhir pertandingan.
Walikota mengatakan, masyarakat Sumatera Barat memang mengharapkan Semen Padang FC juara dan memboyong PJS ke Padang. Namun kehendak berkata lain. “Semua hasil ini sudah jadi kehendak Allah SWT dan kita harus terima hasilnya,” ujar Mahyeldi usai menonton pertandingan tersebut dari tribun VVIP Barat.
Walikota mengatakan cukup banyak catatan yang ditemui saat SPFC menelan kekalahan pada laga final itu. Termasuk saat SPFC menelan kekalahan di laga semifinal di kandang Pusamania Borneo FC. Ketika didesak apa saja catatan kecil yang dikantonginya, Walikota membeberkan bahwa salah satu faktor kekalahan SPFC di laga final karena turunnya stamina pemain akibat bermain di bawah guyuran hujan sepanjang laga. “Persoalan mendasar pada sepakbola kita umumnya yakni stamina. Bagi kita, stamina selama bermain 2 x 45 menit cukup berat,” beber Mahyeldi.
Walikota berharap hasil buruk tersebut menjadi bahan evaluasi bagi kesebelasan SPFC. “Mudah-mudahan ini menjadi perbaikan ke depannya bagi tim, serta menjadi semangat untuk lebih baik saat menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya,” tambah Mahyeldi.
Sebelum kick off pada final antara SPFC melawan Mitra Kukar di SUGBK itu, seluruh pemain SPFC mendapat arahan dari pelatih Nil Maizar saat di penginapan. Coach Nil Maizar menginginkan anak asuhnya bermain sabar dan menerapkan pola permainan menyerang. Sebelum menaiki bus, seluruh pemain berdoa bersama yang dipimpin langsung Walikota Padang.(der)