MEDAN – Tidak lama lagi Pantai Padang bakal memiliki spot baru untuk berfoto. Spot baru ini bernuansa perjuangan karena objeknya berupa satu unit tank sisa perang perebutan Irian Barat.
Saat ini, tank itu masih terparkir di halaman markas Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Jalan Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara. Rencananya tank lawas itu akan diserahkan Kodam I/Bukit Barisan (BB) kepada Pemerintah Kota Padang.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah sudah menyempatkan melawat ke Batalyon Kav. 6/Naga Karimata pada Rabu (19/6/2019) kemarin. Mahyeldi didampingi istri dan rombongan tiba sekira pukul 17.00 WIB. Rombongan dari Kota Padang telah menyaksikan rupa tank yang terparkir gagah itu.
Dalam rombongan Walikota Padang beserta istri tergabung juga Dandim 0312/Padang, Letkol Czi. Rielman Yudha beserta isteri, Staf Ahli Walikota Padang Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Dedi Henidal serta Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Padang, Mursalim.
“Alhamdulillah, kita dihibahkan sebuah tank oleh Pangdam 1 /Bukit Barusan. Tank itu bersejarah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Walikota Padang Mahyeldi melalui pesan tertulis, Kamis (20/6/2019).
Tank ini akan ditempatkan di Pantai Padang untuk melengkapi objek wisata Kota Padang. Nanti tank ini bisa jadi bahan edukasi bagi pelajar, menumbuhkan rasa nasionalisme dan semangat bela negara.
“Tank ini akan kita tempatkan di Pantai Padang untuk melengkapi objek wisata Kota Padang. Hal ini juga dapat menjadi edukasi bagi pelajar dan juga menumbuhkan semangat nasionalisme dan bela negara bagi generasi muda,” ulasnya.
Mahyeldi menyampaikan terimakasih kepada Pangdam Bukit Barisan dan Danrem 032/Wirabraja serta Dandim 0312/Padang
“Terima kasih kepada Pangdam 1/Bukit Barisan, Danrem 032/Wirabraja, dan Dandim 0312/Padang yang memfasilitasi tank ini sehingga diperoleh oleh Kota Padang,” ucap Mahyeldi.
Sementara itu, Danyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Mayor Kav. Jackie Yudha menanggapi, Tank yang diberikan ke Kota Padang ini adalah salah satu dari 13 tank yang dihapuskan di Batalyon Kavaleri 6/Karimata.
“Ini tank yang kita hapuskan bersama 12 tank lainnya. Typenya AMX-13 APC,” katanya.
Dijelaskan, kendaraan tempur ini buatan Perancis. Termasuk ke dalam tank kelas ringan yang disainnya mulai dilakukan tahun 1946. Tank ini mulai diproduksi massal pada periode 1952-1987 yang saat ini tersebar dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.
“Bobotnya lebih kurang 13 ton. Kemampuan menanjaknya 31 derajat, melangkahi parit 1,6 meter, dan mengarung 0,6 meter,” jelas Mayor Jackie.
Tank ini mulai masuk ke Indonesia pada 1962 dan telah berjasa dalam berbagai pertempuran, diantaranya:
1) Operasi Trikora pada tahun 1962 pada tahun 1962 di wilayah Papua.
2) Operasi Seroja pada tahun 1976 pada tahun 1976 di wilayah Timor Timur.
3) Operasi Militer Aceh pada tahun 2001-2003 di wilayah Aceh.
Awalnya, hal ini adalah upaya dari Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo kepada Pangdam I/Bukit Barisan agar untuk Wilayah Sumatera Barat dapat dialokasikan sebuah tank yang sudah tidak digunakan lagi yang rencananya akan dihapuskan dan dikembalikan ke Jakarta.
“Alhamdulillah upaya Danrem tersebut berhasil. Dari beberapa Tank yang akan dihapuskan tersebut, Korem 032/Wirabraja dapat satu. Sempat ditawarkan kepada Kepala Daerah yang ada di Sumatera Barat. Dan yang menanggapi pertama kali adalah Walikota Padang, Mahyeldi,” bebernya.(der)
Komentar