PADANG – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara melantik Wahyu Purnama sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Barat, Jumat (29/3/2019). Wahyu dilantik menggantikan Endy Dwi Tjahjono yang mendapat tugas baru sebagai Kepala Grup di Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia.
Pelantikan dan serah terima jabatan tersebut berlangsung di Aula Anggun Nan Tongga gedung BI Perwakilan Sumatera Barat di Padang. Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara menegaskan bahwa serah terima jabatan di Bank Indonesia merupakan suatu dinamika berkesinambungan sebagai upaya memotivasi peningkatan kinerja.
Bank Indonesia senantiasa melakukan pengembangan guna menata sekaligus memperkuat peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia, serta memposisikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia secara tepat dan sesuai dengan perkembangan, tantangan, dan potensi ekonominya dalam menjalankan fungsi strategic advisory di daerah.
“Hal ini merupakan upaya untuk menjadikan organisasi Bank Indonesia tetap memiliki kinerja dan motivasi yang tinggi, sehingga mendukung fungsi, tugas dan peran, serta tanggung jawab Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, serta turut mengembangkan perekonomian nasional maupun regional,” kata Mirza.
Wahyu Purnama sebelumnya menjabat sebagai Ketua Grup di Departemen Regional I Bank Indonesia, yang mengkoordinir kantor perwakilan BI regional Sumatera. Sementara, Endy Dwi Tjahjono bertugas di Kantor Perwakilan BI Sumatera Barat sejak awal Agustus 2017 lalu menggantikan Puji Atmoko yang dipindahkan ke London.
Dalam kesempatan pelantikan dan serah terima jabatan itu, Mirza juga mengungkapkan, bauran kebijakan Bank Indonesia yang telah ditempuh pada tahun 2019 akan semakin diperkuat pada tahun 2019 ini. Stance kebijakan Pre-Emptive dan Ahead-the-Curve akan tetap dipertahankan dengan fokus pada stabilitas inflasi dan nilai tukar Rupiah sesuai nilai fundamentalnya.
“Sementara itu, kebijakan yang akomodatif akan terus ditempuh di bidang makroprudensial, sistem pembayaran, pendalaman pasar keuangan, dan ekonomi keuangan syariah,” ujarnya.
Dia melanjutkan, sinergi antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Kerjasama, kemitraan dan koordinasi menjadi kebutuhan dalam menjalankan konsep pertumbuhan dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. (fdc)
Komentar