
TANAHDATAR- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon, meluncurkan buku berjudul “Keris Minangkabau”. Peluncuran Keris Minangkabau dilakukan di Rumah Budaya Aia Angek Cottage Tanahdatar, Minggu (28/2). Buku setebal lebih kurang 500 halaman itu ditulis kader Gerindra itu bersama penulis Basuki Teguh Wiyono dengan tujuan membangkitkan khazanah budaya Minangkabau.
Menurut Fadli Zon, “Keris Minangkabau” terinspirasi dari keberadaan senjata tradisional Minangkabau yaitu Keris yang semakin langka. Saat ini, sudah tidak ada lagi pembuat keris yang spesifik menekankan kepada aspek arsitektur dan filosofi Minang. Keris Minangkabau bercerita tentang berbagai hal tentang keris Minangkabau mulai dari seni tempa seni ukir dan filosofi sampai kepada sisi mistiknya.
“Semua itu dituangkan ke dalam tulisan yang diharapkan menjadi pengaya khazanah budaya sekaligus mempublikasikan keberadaan benda pusaka keris yang memiliki arti penting pada kehidupan masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu,” jelasnya.
Diangkatnya Keris Minangkabau ke dalam tulisan, menurut Fadli Zon, tidak sekedar tulisan sebagai hasil karya sastra. Pada zaman dulu, keris merupakan senjata penting dan memiliki filosofi hidup yang dalam. Bagi keluarga dan kaum adat, Keris merupakan benda pusaka yang dimiliki secara turun temurun.
“Semua ini dituangkan ke dalam tulisan di dalam Keris Minangkabau. Dinamai demikian, karena daerah lain juga memiliki senjata keris seperti di tanah Jawa, Bugis dan sebagainya,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam peluncuran Keris Minangkabau mengapresiasi hadirnya buku tersebut. Keris Minangkabau diharapkan memperkaya khazanah budaya Minangkabau sekaligus menjadi informasi kepada masyarakat luas tentang keberadaan keris di Minangkabau.
“Ini sebuah karya yang patut diapresiasi, bisa menjadi pengaya khazanah budaya Minangkabau dan sekaligus menjadi media informasi mengenai keberadaan senjata tradisional keris Minangkabau,” katanya.
Peluncuran buku Keris Minangkabau, selain dihadiri oleh Wakil Gubernur juga dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Faruk Muhammad. Selain itu terlihat juga beberapa orang bupati dan walikota se Sumatera Barat serta anggota DPRD Provinsi, anggota DPRD Kabupatan dan kota se Sumatera Barat. (feb)