PADANGMEDIA.COM – Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake megatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Mentawai memiliki filosofi bagaimana memunculkan semangat juang mengisi kemerdekaan untuk membangun Mentawai yang lebik baik. Karena, masih ada masyarakat di Mentawai yang belum terlayani oleh pemerintah. Karena itu, Kortanius mengajak masyarakat untuk bersama bangkit bersatu menjadi masyarakat yang mandiri.
“Kalau sampai kita gagal membangunnya dipastikan orang lain datang menjajah kembali. Bahkan, perlawanan akan dimulai dengan masuknya orang luar untuk berkuasa di negeri sendiri, karena kita tidak mampu mengelola daerah sendiri,” kata Kortanius usai upacara peringatan Harkitnas di halaman kantor Bupati, Senin (20/5/2019).
Ia menyebutkan, Mentawai pada dasarnya adalah daerah yang kaya dengan potensi. Hanya saja karena belum mampu mengelolanya dengan maksimal sehingga pembangunan belum sejajar dengan daerah luar.
Lebih jauh, Kortanius mengatakan, untuk menuntaskan kemiskinan di Mentawai, ada dual hal krusial yang harus dilakukan. Yakni, pemerintah harus membangun pemahaman peningkatan sumber daya manusia dengan membuka peluang bagi generasi muda untuk bersekolah. Selanjutnya, masyarakat harus sadar tidak membiasakan hidup manja. Jangan ada lagi pradigma berpikir dengan adanya bantuan pemerintah sudah cukup sampai di situ saja. Bantuan tidak menjamin mandiri apabila tidak dijadikan modal untuk mengembangkan fasilitas yang diberikan pemerintah, tuturnya.
Menurutnya, fasilitas saat ini seperti pembangunan infrastruktur jalan sudah bisa dimanfaatkan. Dengan demikian, masyarakat harus berpacu meningkatkan ekonomi dengan fasilitas yang sudah ada. Sayangnya, masyarakat justru berpacu menjual tanah.
“Pemahaman seperti ini tak lepas peran semua pihak terutama para tokoh agama untuk melakukan diskusi dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat, baik melalui kotbah, sosialisasi ataupun lainnya, sehingga masyarakat termotivasi untuk merubah paradigma berpikir,” kata Kortanius.
Ke depan, kata Kortanius, tidak bisa dilakukan secara terus menerus memberikan bantuan, karena hal seperti sama memanjakan masyarakat untuk malas bekerja. Bukan menjadi masyarakat yang mandiri. (ers)