PEKANBARU – Buya Mahyeldi Ansharullah dijamu masyarakat perantau asal Sumatera Barat di Kota Pekanbaru, Jumat (22/11/2019).
Kendati hanya jamuan sederhana, segelas kopi dan gorengan yang dinikmati bersama di teras Masjid Gunung Merah SAS Pekanbaru, namun cukup menghangatkan jembatan hati. Walikota Padang itu terlihat sangat menikmati dan ratusan perantau Minang turut larut dalam obrolan-obrolan ringan penuh keakrabn.
“Kehadiran Buya Mahyeldi yang juga sempat menjadi khatib dan imam salat jumat di masjid ini sangat menggembirakan hati kami, ” ungkap salah seorang tokoh perantau bernama lengkap Ir. H. Gamal Abdul Nasir , MM kepada awak media di sela – sela “ngopi bareng” tersebut.
Kenapa demikian? Abdul Nasir menyebut, Mahyeldi merupakan pemimpin yang baik lagi cerdas. “Dia pemimpin yang baik, cerdas dan memiliki pemahaman agama. Ini sosok umara sekaligus ulama, bahkan juga memangku gelar Datuk, ” kata Gamal.
Pria yang bertugas di Pemerintah Kota Pekanbaru ini mengaku mengenal Mahyeldi sejak lama dan mengikuti perjalanan karir politiknya. Menurutnya, sulit mencari tokoh sekaliber Mahyeldi yang memiliki tiga dimensi predikat sekaligus. Dia selain samping umara, ulama juga pemangku adat.
Selain Gamal, beberapa tokoh perantau juga mengungkapkan respek mendalam terhadap Walikota Padang itu. “Kami masyarakat perantau mengagumi Mahyeldi. Lekat tangannya telah membuat perubahan di Kota Padang. Orangnya santun dan rendah hati. Jarang ada pemimpin seperti beliau,” kata Jasman. (der)
Komentar