UMK Academy 2024 Dibuka, Upaya Pertamina Dukung Usaha Produktif

SUMUT- Pelatihan Pertamina UMK Academy kembali digelar, dibuka secara hybrid Jumat (21/6/2024). Program tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan kepada usaha produktif.

Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar menyebutkan, Pertamina UMK Academy merupakan agenda tahunan sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam rangka memajukan perekonomian bangsa.

Dia menjelaskan, pelatihan perdana tersebut diikuti oleh 104 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Dilakukan secara hybrid dengan peserta pelatihan berasal dari Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat.

“Melalui pelatihan yang diberikan kami berharap peserta Pertamina UMK Academy 2024 tersebut bisa survive dan semakin maju,” kata Freddy.

Kegiatan pelatihan perdana Pertamina UMK Academy 2024 menghadirkan narasumber antara lain Prof. Dr. Iskandar Muda dari Universitas Sumatera Utara yang berbagi pengetahuan tentang Rahasia Mengelola Keuangan untuk Bisnis Lebih Lancar. Kemudian Yareli, S.T, pemenang UMK Academy 2023 yang berbagi tentang Kunci Menuju UMK Sukses serta Delsi Aulia, Founder Rumah Masker, yang membagikan strategi efektif dalam mempromosikan produk.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan, pelatihan itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pertamina UMK Academy. Direncanakan akan ada empat pelatihan lainnya di Regional Sumbagut. Setelah melalui seleksi regional, peserta Pertamina UMK Academy 2024 yang terpilih dapat melanjutkan ke seleksi nasional.

“UMK memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian. Pelatihan yang diberikan kepada peserta Pertamina UMK Academy 2024 ini akan berkelanjutan hingga nantinya terpilih lima UMK untuk ikut UMK Academy tingkat nasional,” jelas Satria.

Dengan mengambil tema Beri Energi Baru Menuju UMK Maju, Pertamina melalui Pertamina UMK Academy 2024 berkomitmen mendukung pengembangan UMK yang berkelanjutan sehingga dapat membantu pemberdayaan UMK secara optimal.

“Hal itu sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8, yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta tenaga kerja penuh dan produktif,” kata Satria. */F

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *