PADANGPANJANG – Beberapa tahun lalu, wacana untuk menunjang sarana tranportasi pariwisata cable car atau kereta gantung di Kota Padangpanjang pernah diapungkan. Namun, rencana tersebut tenggelam tanpa kabar, hingga peralihan kepemimpinan di Kota Padangpanjang. Saat ini, keinginan tersebut kembali mengapung untuk melengkapi penunjang sektor pariwisata di Kota Padangpanjang.
Walikota Padangpanjang, Hendri Arnis melihat potensi pengembangan dunia pariwisata Kota Padangpanjang sebagai salah satu daerah tujuan wisata Sumatera Barat. Wacana yang sudah lama tenggelam tersebut akan diwujudkan agar tujuan wisata ke Kota
Padangpanjang juga semakin meningkat.
Keseriusan pemko Padangpanjang tersebut mulai terlihat, karena rencana pembuatan cable car tersebut telah sampai pada tahap Detail Engineering Design (DED). Hasilnya baru bisa diketahui pertengahan tahun ini. Apalagi, pembuatan cable car tersebut akan menyerap anggaran yang cukup besar.
“Kita masih menunggu DED untuk cable car tersebut. Mungkin sekitar Juni mendatang baru bisa ketahui. Sedangkan untuk investor sendiri sudah ada komunikasi dengan beberapa calon yang siap untuk pembangunan cable car, karena hal ini hanya dapat dilakukan melalui investor,” ungkap Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Porbudpar) setempat, Sri Syahwitri.
Pembangunan rute cable car direncanakan sepanjang 3,7 kilometer dengan peta rute rute di antaranya Rest Area di Silaiang Bawah melalui Tugu Galodo Bukit Tui di Kelurahan Tanah Hitam hingga komplek Islamic Centre di Kelurahan Koto Katiak. Kebutuhan anggaran untuk pembangunan cable car dengan peta rute tersebut lebih kurang Rp500 miliar.
Ditambahkan Sri Syahwitri, selain sebagai penunjang pariwisata dengan keindahan alam yang dilewati, keberadaan cable car tersebut tentunya juga diharapkan menjadi salah satu alat transportasi alternatif bagi masyarakat dengan view kota yang asri.
“Selain sebagai penunjang pariwisata, keberadaan cable car bisa menjadi alat transportasi multi manfaat dan berfungsi juga sebagai
alternatif transportasi bagi masyarakat. Dalam pengelolaannya nanti diberikan peluang bagi pengusaha muda selaku pihak ketiga dengan sistem saham,” jelas Sri Syahwitri.
Ditambahkan Sri Stahwitri, apabila DED cable car tersebut telah selesai, diharapkan akan ada investor yang bersedia untuk berinvestasi di bidang transportasi cable car ini dengan komunikasi lisan yang sudah dilakukan. (isril)