SAWAHLUNTO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sawahlunto kembali menyorot truk batubara menuju PLTU Ombilin yang sarat muatan melintasi jalan utama kota itu. Hal tersebut diungkapkan Afdhal, Juru Bicara Fraksi PKPI-PKS DPRD Kota Sawahlunto pada paripurna pandangan fraksi terhadap RAPBD perubahan di
gedung dewan, Rabu (12/8).
Pada paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD itu, politisi PKS ini kembali mempertanyakan tentang maraknya truk angkutan yang melintasi pusat Kota Sawahlunto. “Bahkan, sampai hari ini bukan semakin berkurang malah semakin ramai dibanding kondisi bulan yang lalu,” ungkapnya pada paripurna yang dihadiri Wakil Walikota dan kepala SKPD setempat.
“Masyarakat Sawahlunto bertanya-tanya ada apa. Bagaimana hasil upaya koordinasi kepala daerah dengan pihak terkait dalam mengupayakan jalur Simpang Napar – Parambahan- Padang Sibusuk untuk dapat aktif kembali. Kami sangat prihatin atas kondisi ini. Dan, tak ingin pemandangan rapat dan berjejernya truk angkutan baru bara dari kelok Tarok sampai balaikota,” tambahnya.
Ia berharap Pemerintah Kota sesegera mungkin mencari solusi atas permasalahan tersebut. Sebelumnya, sorotan dari anggota dewan ini pernah ditanggapi Pemko. Bahkan, pemerintah kota telah mengeluarkan edaran yang berisi larangan bagi truk pengangkut batubara melintasi ruas jalan provinsi yang membentang sepanjang kota
Sawahlunto. Larangan dari Pemerintah ini berlaku H-7 sampai dengan H+7 Idul Fitri 1436 H atau mulai dari tanggal 10 hingga 24 Juli 2015.
Iringan deretan truk pengangkut batubara yang biasanya melintasi pusat kota menuju ke PLTU ini memang banyak menjadi keluhan warga kota. Pengalihan jalur truk pengangkut batubara dari pusat kota ini adalah hasil dari koordinasi Pemerintah kota bersama Forkominda dengan Pemkab Sijunjung dan Pemerintah Provinsi. Sebagai jalan keluarnya, Pemerintah kembali mengaktifkan jalur Simpang Napar – Parambahan- Padang Sibusuk untuk angkutan truk batubara. (tumpak)
