Transaksi Pasar Tradisional di Wilayah Agam Banyak yang Lesu

Aktifitas pedagang di Pasar Padang Baru Lubuk Basung. (fajar)
Aktifitas pedagang di salah satu pasar di wilayah Kab.Agam. (fajar)

AGAM – Beberapa pasar tradisional di Kabupaten Agam beberapa waktu terakhir sepi pengunjung. Hal itu berdasarkan hasil pantauan padangmedia.com selama sepekan terakhir pada beberapa pasar tradisional yang berada di Agam belahan barat. Selain itu, harga beberapa komoditas pertanian rakyat melemah dan transaksi tampak lesu.

Untuk kawasan Agam barat, pasar paling potensial biasanya adalah pasar Bawan di Kecamatan Ampek Nagari. Namun, pasar yang diramaikan setiap Jumat itu kini ikut sepi. Pedagang paling menderita adalah pedagang pakaian jadi dan dasar pakaian.

“Sepi, lah jam 12 alun juo pacah talua lai,” kata salah seorang pedagang pakaian jadi, St Pamenan ketika ditemui di kedainya, Minggu (26/3).

Kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara. Sepinya pengunjung dan melemahnya transaksi di Pasar Tiku dinilai akibat pengaruh rendahnya hasil tangkapan ikan nelayan. Akhir-akhir ini, hasil tangkapan kapal bagan dan payang memang agak menurun.

“Penghasilan kami memang selalu turun-naik. Pada saat bulan terang dan cuaca buruk, penghasilan kami menurun. Tetapi pada saat hari gelap dan cuaca bagus, penghasilan kami membaik,” kata nelayan bagan, Zal saat ditemui beberapa hari lalu di Pasir Tiku.

Kondisi itu diakui tokoh masyarakat Tanjung Raya, Erman Tanjung. Menurutnya,, melemahnya harga pala dan punahnya ikan KJA menjadi penyebab utama sepinya pasar di kawasan itu.

Harga Komoditi

Sementara itu, harga cabe merah yang sempat melejit sampai Rp70 ribu/kg beberapa pekan lalu kini melemah. Di Pasar Padang Baru Lubuk Basung saja misalnya, pada hari pasar Minggu (26/3), pedagang pengecer mematok harga Rp20 ribu sampai Rp22 ribu/kg.

Harga pinang sejak beberapa pekan lalu terus melorot dan bertahan pada level Rp13 ribu sampai Rp15 ribu/kg. Untuk pinang kualitas bagus, termasuk kadar air paling minim, dibeli pedagang Rp15 ribu/kg. Sementara kualitas di bawahnya dihargai dari Rp13 ribu sampai Rp14 ribu/kg.

“Harga pinang masih bagus, walau sedikit anjlok,” kata pedagang pengumpul di Pasar Padang Baru Lubuk Basung, Sati (53).

Harga komoditas pala di pasar Balai Salasa Kampuang Pinang juga melemah. Pala kualitas paling bagus dipatok dengan harga berkisar antara Rp90 ribu sampai Rp110 ribu/kg. Sedangkan buah pala masak hanya sekitar Rp30 ribu sampai Rp40 ribu/kg.

Biasanya pada kualitas paling bagus (kasur buah) mencapai Rp190 ribu/kg dan buah pala masak mencapai Rp40 ribu/kg. (fajar)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *