TMMD ke-110 Sumbar Tahun 2021, Ini Lima Nagari Sasaran di Sumbar

Rakor persiapan TMMD ke-110 di aula Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/2/2021). (Kominfo Sumbar) 

PADANG – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali akan dimulai di Sumatera Barat untuk tahun 2021. TMMD ke-110 itu rencananya akan menyasar lima nagari atau desa di lima kabupaten.

Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan TMMD ke-110 tersebut digelar di aula kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/2/2021). Rapat dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) Provinsi Sumbae Syafrizal bersama Kasitel Komando Resor Militer (Korem) 032 Wirabaraja Kolonel Kav. Husnizon.

Kepala Dinas PMD Provinsi Sumbar, Syafrizal dalam kesempatan itu mengungkapkan, kehadiran TNI melalui program TMMD sangat membantu pembangunan daerah terutama dalam membuka akses masyarakat dari keterisoliran dan sebagainya.

Menurut Syafrizal, TMMD memberikan dorongan yang sangat besar dalam percepatan pembangunan daerah. Untuk itu, Pemprov Sumbar akan mendukung kesuksesan program TMMD.

“Program TMMD dirasakan sangat mendorong percepatan pembangunan daerah. Pemprov akan memberikan dukungan demi kesuksesan program tersebut,” kata Syafrizal.

Dia berharap, pemerintah kabupaten (pemkab) terutama daerah sasaran program TMMD memberikan dukungan penuh.

Syafrizal mengingatkan, untuk rencana lokasi TMMD mestinya muncul dari keinginan masyarakat. Sehingga, program tersebut benar – benar dirasakan manfaatnya untuk percepatan pembangunan.

Sementara itu Kasitel Korem 032 Wirabraja Kolonel Kav. Husnizon, menyampaikan Lima nagari atau desa yang menjadi sasaran program TMMD ke-110 di Sumbar adalah Desa Bukit Pamewa, Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kemudian Korong Lipek Pageh – Gamaran, Nagari Silabutan, Kecamatan Lubuk Alung. Selanjutnya di Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Agam dan Kabupaten Solok.

Menurutnya, program TMMD berjalan selama 30 hari. Agar program berjalan efektif, Husnizon berharap kontribusi semua pihak, tepat waktu dan tepat sasaran.

“Pemerintah daerah dan masyarakat harus berkontribusi. Harus tepat waktu dan tepat sasaran. Waktu hanya 30 hari. Persiapan, termasuk lokasi pekerjaan diharapkan sudah clear sehingga tidak terkendala saat pelaksanaan,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kartonius Sabeleake memaparkan kondisi Desa Bukit Pamewa yang akan menjadi lokasi TMMD.

Menurut Kartonius, akses transportasi darat di desa yang berada di sisi barat Pulau Sipora Utara itu masih minim. Sementara transportasi laut juga sangat sulit karena ombak cukup besar.

“Jika melalui jalur laut, risikonya tinggi dan ongkos transportasi mahal. Sedangkan jalur darat hanya jalan setapak yang bisa ditempuh dengan jalan kaki,” paparnya.

Kondisi jalur transportasi di.Mentawai diakui masih menjadi kendala. Sebab daerah tersebut terdiri dari banyak pulau. Akses jalan penghubung di masing-masing pulau juga masih belum memadai.

Untuk itu, dia sangat berterima kasih daerahnya menjadi salah satu yang mendapatkan program TMMD tahun ini. Untuk mendukung, Pemkab Mentawai menyediakan anggaran sekitar Rp2 miliar.

” Dukungan anggaran tersebut untuk pembukaan lahan sekaligus pembangunan jalan sepanjang lebih kurang lima kilometer, lebar 10 meter,” sebutnya.

Kartonius juga menyebutkan, melalui program tersebut juga dilakukan rehab rumah masyarakat tidak layak huni. Termasuk juga rehab rumah inadah, penyuluhan dan pelatihan.

Sementara, Sekdakab Padang Pariaman Jonpriadi, untuk Korong Lipek Pageh Nagari Silabutan, program TMMD nantinya akan membuka jalan sepanjang 2,5 kilometer, pembangunan jembatan dan rehab rumah ibadah atau musala. (Febry/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.