PADANG – Gelombang pasang yang mengakibatkan abrasi pantai di Kota Padang beberapa hari terakhir dalam pekan ini merusak rumah warga. Selain itu gelombang juga mengikis tanah dan menumbangkan pohon – pohon pelindung.
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah langsung meninjau dampak abrasi ke sejumlah titik termasuk ke Sungai Pisang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kamis (28/05/2020).
“Kita sudah melihat dampak abrasi di Pantai Padang dan beberapa titik di Padang Barat dan Padang Utara. Hari ini ke Sungai Pisang. Kita dapati ada bekas air pasang di pemukiman warga,” kata Mahyeldi.
Ia mengatakan, untuk warga yang terdampak sudah langsung dibantu dari Dinas Sosial. Bantuan yang diberikan berupa kebutuhan pokok.
“Dinas Sosial sudah turun dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak,” kata Mahyeldi.
Selanjutnya, Buya, sapaan akrab Walikota Padang itu, mengungkapkan, untuk warga Sungai Pisang yang tinggal di pinggir pantai sudah disediakan perumahan nelayan. Sebanyak 58 unit rumah sudah dibangun sebelumnya dan sebagian sudah ditempati.
“Ada 58 unit rumah untuk warga. Merupakan perumahan nelayan yang sudah dibangun sebelumnya,” ujarnya.
Buya menyebut, warga bisa menempati rumah yang sudah disediakan, sehingga aman dari ancaman abrasi seperti sekarang. Pasalnya, sebelumnya juga sudah disepakati bersama masyarakat untuk pindah ke lokasi yang baru tersebut.
“Waktu itu bersama warga dan tokoh masyarakat sudah sepakat untuk menempati perumahan tersebut. Ke depan kawasan pantai Sungai Pisang bisa dikembangkan untuk pariwisata yang nantinya juga menguntungkan masyarakat sekitar,” beber Mahyeldi.
Dia mengajak masyarakat untuk mendukung pengembangan kawasan Sungai Pisang untuk pariwisata. Di sana segera di bangun dermaga terapung untuk terminal kapal wisata ke pulau – pulau sekitar.
“Dengan pengembangan wisata, masyarakat diuntungkan dan bebas dari ancaman abrasi,” pungkasnya.(der)
Komentar