MENTAWAI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan sosialisasi Jaminan Persalinan (Jampersal) di Desa Bukit Pamewa, Kecamatan Sipora Utara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah itu .
Dinkes melahirkan inovasi baru tentang Tetangga dan Keluarga Peduli Ibu Hamil Risiko Tinggi (Terali Hati) dan menolong persalinan bidanku atau “Meinan” bidanku.
Wakil Bupati Mentawai, Kortanius Sabeleake meminta Jajaran Dinkes agar terus berbenah dan membangun kemitraan dengan semua sektor terkait mengedukasi masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan.
“Jadilah tenaga kesehatan untuk masyarakat dan sahabat ibu hamil di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” kata Kortanius usai membuka sosialisasi di Desa Bukit Pamewa, Jumat (7/9).
Dikatakan, tenaga kesehatan harus bisa menjadi tempat curhat, agar ibu hamil lebih mengenal dekat siapa yang akan menolongnya sebagai wujud makna “meinan” bidanku.
“Sipusuruket (Pantangan) harus kita jaga bersama baik suami, keluarga dan tetangga agar menjaga bayi lahir nanti bisa selamat,” ucapnya.
Ia juga meminta Kepala Desa Bukit Pamewa memastikan identitas data kependudukan seperti NIK dan KK untuk bisa memiliki kartu JKN dan KIS sebelum sakit.
Ketua TP PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rosmaida Yudas mengajak masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat serta terus mengimplementasikan tujuh pesan sikerei di setiap pelosok Mentawai, terutama di lingkungan keluarga.
Selain itu, Rosmaida juga meminta jajaran PKK dan Dasawisma untuk bersama-bersama mewujudkan kesehatan yang lebih baik.
“Komitmen semua pihak penting agar terwujudnya Mentawai yang lebih sehat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar menjelaskan tujuh pesan sikerei yang dicanangkan pada 22 februari 2016, salah satunya adalah upaya menekan angka kematian ibu.
Dalam hal ini, kata Lahmuddin, peran tenaga kesehatan telah memberikan dampak positif dengan mengajak ibu hamil agar persalinannya bisa berjalan dengan baik.
(Ers)
Komentar