
AGAM – Tingkat konsumsi ikan warga Kabupaten Agam masih agak rendah. Padahal, Agam merupakan produsen ikan terbesar di Sumatera Barat.
“Tingkat konsumsi ikan warga Agam baru 30 kg per tahun. Dibandingkan Malaysia mencapai 60 kg per tahun dan Jepang sekitar 120 kg/tahun,” ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, Ermanto kepada padangmedia.com, Kamis (14/4).
Menurutnya, pemerintah Jepang menggenjot pertumbuhan fisik dan otak warganya dengan memotivasi mereka memakan ikan sebanyak mungkin. Usai kalah perang dari Amerika, Jepang mengalami keterpurukan di segala bidang. Namun, pemerintah Dai Nipon menyadari, untuk membangkitkan semangat rakyatnya, mereka perlu asupan makanan bergizi tinggi. Pilihan jatuh pada ikan.
Secara bertahap, warga Jepang mengonsumsi ikan sebanyak mereka mampu. Hasilnya, mereka mampu bangkit dari keterpurukan. Bahkan kini merupakan salah satu negara termaju di dunia.
“Warga Agam pun bisa meniru pola makan warga Malaysia dan Jepang. Karena Agam merupakan produsen ikan terbesar di Sumbar,” ujarnya.
Untuk mengajak meningkatkan konsumsi ikan mereka, Pemkab Agam melalui DKP, Forikan,dan Tim PKK Agam dan jajarannya, telah dan akan melakukan berbagai upaya. Antara lain dengan mengadakan lomba memasak serba ikan, lomba jingle tentang ajakan untuk mengonsumsi ikan dan lomba mewarnai gambar ikan untuk murid Taman kanak-kanak. Semua itu sudah menjadi kegiatan tahunan Pemkab Agam dan mitranya.
Kemudian, sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah juga dilakukan secara terprogram. Program sosialisasi untuk tingkat TK sudah selesai dilakukan. Kini, pihak DKP bersama Forikan, TP.PKK dan pihak terkait lainnya memasuki fase sosialisasi ke tingkat SMP yang ada di daerah itu.
“Forikan itu merupakan organisasi yang berakar sampai ke tingkat jorong. Setiap ada perempuan, sang Ketua Forikan Taingkat Jorong, istri kepala Jorong, akan melakukan sosialisasi arti penting meningkatkan konsumsi ikan.
“Bila ingin punya anak pintar,beri makanan ikan yang banyak sejak dini,” ujar Ermanto.
Bila ingin maju seperti bangsa Jepang, pertumbuhan otak dan fisik anak-anak Agam mesti diperhatikan. Salah satunya,dengan memberi mereka makanan dari ikan sebanyak mungkin. Jangan khawatir akan kekurangan ikan, karena Agam merupakan produsen ikan terbesar di Sumbar.
“Kita punya ikan dari laut yang luas, dan punya ikan dari Danau Maninjau, dari kali dan bandar, dari kolam ikan air deras dan air tenang, dari keramba jala apung, dan dari mina padi,” ujarnya pula. (fajar)