JAKARTA – Hingga Selasa (30/10) siang, tim SAR masih terus melakukan penyisiran di sektor 1 dan 2. Di sektor 1 pencarian mengerahkan empat kapal yang dilengkapi dengan peralatan deteksi bawah air. Di antaranya, KRI Rigel dengan dilengkapi dengan peralatan Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, dan Remotly Operated Umderwater Vehicle (ROV).
Selain itu, SAR 206 Bandung dilengkapi dengan Side Scan Sonar. Kapal Baruna Jaya milik BPPT dilengkapi dengan MBES, Ping Locator untuk memdeteksi sinyal blackbox, dan ROV serta Kapal Domi milik Pertamina yang dilengkapi dengan Side Scan Sonar, MBES, Ping Locator, dan Digital Global Positioning System (DGPS).
Tak hanya itu, pada sektor itu juga dikerahkan para penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), Kopaska, Taifib, dan Potensi SAR lain yang memiliki kompetensi di bidang underwater atau penyelaman. Covered area sektor 1 ini di sekitar last contact pesawat pada koordinat 05 derajat 46 menit 15 detik South dan 107 derajat 07 menit 16 detik East.
Sementara pada sektor 2 dikerahkan 30 kapal lebih dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan lainnya untuk pencarian di permukaan air. Basarnas juga mengerahkan helikopter untuk searching dari udara.
“Kita all out, kami 24 jam bekerja dengan memgerahkan semua peralatan yang ada, termasuk dari Potensi SAR untuk mencari posisi badan pesawat,” tegas Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi di Posko Basarnas Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok. (rin/*)
Komentar