MEDAN – Tim gabungan pencarian Kapal Motor Sinar Bangun merevisi jumlah korban yang hilang dari 184 orang menjadi 164 orang, Senin.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan setelah tim data memverifikasi data yang ada, ternyata terdapat 20 nama yang ganda.
“Ada korban selamat dan meninggal yang dilaporkan hilang, ada juga penumpang yang dilaporkan pakai nama asli di Samosir, tapi juga dilaporkan di Simalungun dengan nama panggilan, akhirnya kita cocokkan lagi,” ujar Budiawan yang dilansir Anadolu Agency, Selasa (26/7).
Budiawan juga mengatakan tim gabungan sekaligus merevisi jumlah keseluruhan penumpang dan anak buah kapal tersebut menjadi 188 orang. Sebanyak 24 orang di antaranya telah dievakuasi, rinciannya 21 orang selamat dan tiga lainnya meninggal.
Revisi data ini, kata Budiawan, telah disepakati oleh berbagai pihak seperti Basarnas, Kantor SAR Medan, Polda Sumatera Utara, Polres Simalungun, Polres Samosir, TNI, dan Kementerian Perhubungan.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin sore pukul 17.30 WIB, sekitar 1,6 kilometer dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kapal menyeberangi Danau Toba, bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Pulau Samosir, pada pukul 17.15 WIB menuju Pelabuhan Tigaras.
Kapal diduga oleng akibat cuaca buruk dan angin kencang yang menimbulkan ombak besar sehingga akhirnya tenggelam. (Peb)
Komentar