SAWAHLUNTO – Tim monitoring tetap akan memantau makanan dan minuman di pasar-pasar “pabukoan” (kuliner, red) di Sawahlunto. Tim merupakan tenaga kesehatan masyarakat dari Puskesmas didampingi Dinas Kesehatan Sosial (Dinkessos).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Teknis Kesehatan Dinkesos Sawahlunto Rafika Roza menjelaskan, tim akan turun melakukan sosialisasi kepada para pedagang makanan dan minuman. Hal itu sekaligus sebagai jawaban bahwa adanya anggapan tim monitoring belum turun ke pasar-pasar kuliner.
“Tim monitoring hari ini sudah turun melakukan sosialisasi, mengenai bahan-bahan yang dilarang digunakan untuk makanan kepada para pedagang,” kata Rafika Roza, Senin (6/6).
Kepala Bidang Pengembangan dan Pelayanan Dinkessos Kota Sawahlunto Yulia Santi menambahkan, tim monitoring turun bersama tim dari Puskesmas terdekat dari pusat penjualan kuliner. Koordinator tim monitoring berada dibawah Kasi Penyuluhan dan Teknis Kesehatan.
Seorang penjual makanan pabukoan di pasar Sawahlunto menyatakan, tim monitoring datang untuk mengambil sampel makanan dan minuman yang dijual pedagang.
“Biasanya tim datang pada hari kelima untuk mengambil sampel makanan dan minuman,” kata Rita.
Dia sendiri mengaku siap jika tim monitoring Dinkessos datang mengambil sampel makanan yang dijualnya untuk diuji. Dia menyatakan tidak menggunakan bahan-bahan yang dilarang dihunakan untuk makanan.
Selama bulan Ramadhan, beberapa lokasi di Kota Sawahlunto dijadikan sebagai pasar kuliner yang menyediakan berbagai menu “pabukoan”. Selain di Pasar Sawahlunto, lokasi pedagang kuliner juga ada di Pasar Sapan, Talawi dan Silungkang serta di beberapa komplek
perumahan seperti simpang Komplek Santur, Kampung Surian dan kolok Tangah serta Sikalang.(tumpak)
Komentar