SIJUNJUNG – Tim Gegana Polda Sumbar melakukan penggeledahan di Jorong Kapalo Koto Kenagarian Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan, Selasa (22/12). Tim didampingi anggota kepolisian resort Sijunjung dan Polres Sawahunto di salah satu rumah kontrakan yang pernah disewa terduga teroris Riswan di alias Iwan Alias Iwan Koki yang ditangkap Tim Densus 88 pada Jumat (18/12) lalu sekitar di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah (Banjar-Majenang) beserta satu orang rekannya bernama Zaenal (35) salah satu tersangka teroris asal Sulawesi.
Dari informasi yang diperoleh di lapangan, Tim Gegana Polda Sumbar mulai melakukan penyisiran di rumah tersebut pada pukul 17.30 wib dan berakhir pada pukul 19.00 wib, dengan menggunakan metal detector dan peralatan pendeteksi lainnya milik kepolisian. Selain itu, petugas gegana memasang garis polisi di Pintu rumah tersebut dan memasuki beberapa ruangan yang berada di dalam rumah yang diduga dan disinyalir dijadikan tempat penyimpanan bahan-bahan pembuat bom yang akn diracik atau dirakit oleh terduga teroris Riswandi alias Iwan Koki.
Tim Gegana Polda Sumbar yang melakukan penggeledahan dan penyisiran terhadap rumah yang pernah disewa oleh terduga teroris Iwan Koki tersebut menyita perhatian masyarakat Jorong Kapalo Koto, khususnya warga Kenagarian Padang Sibusuk kecamatan kupitan. Banyak warga tak menyangka bahwa orang yang selama ini mereka kenal jarang keluar rumah dan tidak bergaul dengan warga sekitar tersebut ternyata adalah terduga teroris.
Pejabat kepolisian yang berada di lokasi kejadian saat di mintai keterangan, enggan memberikan keterangan terkait penggeledahan serta penyisiran yang dilakukan oleh Tim Gegana Polda Sumbar dan tidak berkapasitas untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan yang ada saat tim gegana melakukan penyisiran di sekitar rumah kontrakan tersebut.
Diberitaan sebelumnya, Riswandi alias Iwan Koki tercatat sebagai warga Jorong Tapian Diaro Kenagarian Sijunjung, Kecamatan Sijunjung. Selama ini, Riswandi alias Iwan Koki dan keluarganya kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Gaya hidup yang terus bergerak tersebut diduga hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. (tumpak/og)
Komentar