SAWAHLUNTO- Tiga desa di Kota Sawahlunto dijadikan sebagai Desa Mandiri Benih (DMB). Tiga Desa tersebut adalah Desa Talawi Mudiak dan Desa Ranti di Kecamatan Talawi serta Desa Kolok Nan Tuo di Kecamatan Barangin.
Pembentukan tiga desa tersebut sebagai DMB adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan petani terhadap benih padi. Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kota Sawahlunto mengambangkan DMB tersebut dengan memanfaatkan bantuan pemerintah pusat..
“Pembentukan Desa Mandiri Benih ini diharapkan menjawab kebutuhan benih padi bagi petani sehingga petani bisa lebih mandiri,” kata Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikultura Dipertahut Kota Sawahlunto Heny Purwaningsih, Kamis (21/4).
Dua desa, yaitu Kolok Nan Tuo dan Talawi Mudiak sudah menghasilkan benih sementara Desa Ranti sedang menuju proses menghasilkan benih. dia menjelaskan, satu unit kegiatan DMB membuat penangkaran benih seluas 10 hektar dan diberi belanja bantuan kegiatan sosial sebesar Rp170 juta.
“Biaya tersebut digunakan untuk pengadaan sarana produksi, biaya sertifikasi benih, pengadaaan alat dan mesin pengolahan benih serta pengemasan benih, pembuatan lantai jemur dan pembangunan gudang,” ujarnya.
Selain itu, dialokasikan juga anggaran untuk koordinasi, monitoring dan evaluasi agar kegiatan tersebut berjalan baik dan terus disempurnakan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.
Dia menambahkan, varietas bibit padi yang dikembangkan di Desa Talawi Mudiak adalah jenis Inpari 21 Batipuah, di Desa Kolok Nan Tuo benih jenis Batang Piaman dan untuk Desa Ranti dikembangkan jenis padi lokal Gadang Rumpun. (tumpak)