AGAM – Sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Agam terhitung cukup rawan serangan buaya. Selain karena memang habitatnya, serangan buaya juga karena habitatnya yang mulai terganggu akibat aktifitas manusia.
BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Agam mencatat, saat ini ada 3 titik wilayah yang direkomendasikan BKSDA Agam untuk dijauhi karena rawan serangan buaya, yakni:
- Sungai Batang Masang di Jorong Ujung Labung Timur, Nagari Tiku v Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara
- Sungai Batang Masang di Jorong Labuhan, Nagari Tiku v Jorong
- Sungai Batang masang Kiri, Jorong Tapian Kandis, Nagari salareh Aia Kecamatan Palembayan
“Kami meminta masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Di daerah kita ini memang terdapat populasi buaya jadi kita harus selalu waspada, apalagi kini ada warga yang disambar buaya,” kata Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat Resort Agam, Ade Putra saat dikonfirmasi padangmedia.com, Kamis (7/3).
Ade Putra mengimbau masyarakat Kabupaten Agam, terkhusus yang bermukim di kawasan Sungai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan buaya. Sementara, terkait serangan buaya terhadap manusia yang terjadi di Ladang Panjang, Pasaman (padangmedia.com/warga-ladang-panjang-pasaman-nyaris-kehilangan-nyawa-diseret-buaya-ke-tengah-sungai), pihaknya telah mendatangi lokasi bersama pihak kepolisian, Pemerintahan Nagari, Wali Jorong dan lainnya untuk menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengizinkan siapapun mendekati sungai tersebut.
Ade juga menghimbau warga agar tidak beraktivitas pada malam di lokasi yang menjadi habitat buaya. Dikarenakan, reptil bertubuh besar ini sangat aktif pada malam hari. “Waktu buaya paling aktif mulai menjelang tengah malam hingga dini hari,” jelasnya.
Data BKSDA Resort Agam, kejadian kemarin merupakan insiden pertama kalinya buaya menyerang warga dalam 2019 ini. “Untuk tahun 2018, nihil,” ujarnya. (fajar)