
PESSEL- Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Rinaldi menuturkan pengalamannya saat menjadi orang keempat yang disuntik vaksin Sinovac di Pessel. Ia mengaku sempat dilarang oleh istri namun ia sudah memantapkan hatinya untuk divaksin.
“Saran istri saya sebaiknya rencana divaksin ditunda saja dulu. Katanya, bisa berbahaya, karena bisa jadi vaksin itu memberi efek negatif di luar perkiraan banyak orang,” terang Rinaldi.
Ia mengaku akibat larangan istri tersebut, semangatnya agak surut untuk divaksin. Akan tetapi, semenjak Jumat, 15 Januari 2020, tekadnya sudah padu dan pekat untuk tetap divaksin.
“Saya yakin, toh nanti pasti menurut juga, meskipun khawatir dengan efek samping dan sebagainya. Maklum banyak isu miring tentang vaksin beredar di media sosial, ditambah lagi istri kurang mendukung,” sebutnya.
Ketika ditanya apa rasanya ketika disuntik vaksin, Rinaldi mengatakan yang namanya disuntik sudah pasti ada sakitnya, tapi sakitnya tipis. “Tipiis sekali. Setipis sakit dicubit kekasih,” ucap Rinaldi sambil tertawa.
Menurutnya vaksinasi merupakan sejarah dan sekaligus babak baru dalam “perang” melawan Covid-19.
Sebab, jika sebelumnya “senjata” hanya mengandalkan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Serta menjaga imun tubuh dengan istirahat teratur, rajin berolahraga dan makan bergizi. Kini senjata mumpuni sudah datang dan sudah dialirkan ke tubuh yakni vaksin Sinovac.
Usai divaksinasi dirinya mengaku sudah lega dan sedikit bangga. Sedikitnya ada empat alasan membuat ia bangga dan juga lega.
Pertama, sejak divaksin dirinya merasa sudah memiliki senjata baru untuk melawan Covid-19 yaitu vaksin. Meskipun efikasi vaksinnya 65 persen, ia yakin ditubuhnya bisa jadi 100 persen.
“Karena saya yakin 35 persen efikasinya bonus dari Allah atas ikhtiar kita,” tambahnya.
Kedua, Rinaldi telah mencatatkan nama sebagai salah seorang yang berani divaksin tahap pertama di Pesisir Selatan. “Tidak banyak lho yang berani ikut. Cuma 16 orang, dan itu tidak semua yang lolos screening kesehatan. Ada enam orang yang tidak bisa divaksin,” ujarnya bangga.
Ketiga, ia sudah melakukan ikhtiar maksimal dalam melawan Covid-19. Terakhir, ia mengajak masyarakat untuk lebih percaya kepada pemimpin ketimbang hoax.
“Serahkan sesuatu pada ahlinya. Semoga ikhtiar vaksinasi diberkahi Allah. Aamiin,” harap Rinaldi. (*)
(*) Diceritakan secara tertulis oleh Rinaldi. Disunting seperlunya untuk menyesuaikan penulisan oleh: Afrizal.
Komentar