
AGAM- Dua orang nelayan pemancing ikan asal Padang Pariaman, terdampar dalam kondisi selamat meski tubuh terlihat lelah di Pantai Muaro Putuih, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Dua nelayan itu sempat terkatung-katung di tengah laut setelah dihantam badai karena mesin perahu rusak.
Harmen (30) dan Nofrizon (38), nelayan pemancing ikan yang terdampar tersebut menceritakan, mereka berangkat melaut untuk memancing ikan pada hari Kamis (24/3) sekitar pukul 15.00 Wib. Mereka berangkat dari pantai Sungai Limau Padangpariaman, ke suatu pulau yang berada di perairan Tiku, Kabupaten Agam.
Namun pada saat akan kembali, mesin perahu tiba-tiba mati. Takut hal buruk akan menimpa mereka di laut lepas tersebut, tanpa ambil resiko keduanya nekad mendayung perahu di tengah-tengah badai untuk mencari daratan dan akhirnya ditemukan warga terdampar di Pantai Muaro Putuih pada Jumat (25/3) sekitar pukul 19.30 Wib dengan kondisi lemah.
Camat Tanjung Mutiara, Ade Harlien, saat dikonfirmasi, Sabtu (26/3) mengatakan, kedua orang terdampar tersebut langsung diberikan pertolongan oleh masyarakat sekitar dan melaporkannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Sat Polair Polres Agam dan Muspika setempat.
“Keduanya ditemukan dengan kondisi yang lemah, masyarakat yang menemukan langsung membawa keduanya ke Puskesmas terdekat untuk memberikan pertolongan terhadap mereka,”ujarnya.
Dijelaskan, setelah mendapatkan perawatan, petugas Polair mencoba menghubungi keluarganya dengan berkoordinasi dengan Sat Polair Polres Padangpariaman. “Pada hari itu juga, keduanya langsung dijemput oleh keluarga masing-masing,”ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Bambang Warsito, menghimbau kepada para pemancing ikan maupun nelayan agar memeriksa kondisi perahu maupun kapal sebelum berangkat kelaut lepas. Ia juga mengingatkan kepada para pencari ikan agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar.
“Harus tetap waspada sebab berangkat ke lautan sama halnya dengan mempertaruhkan nyawa,”pintanya. (fajar)