SOLSEL – Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdakab Solok Selatan Firdaus Firman menegaskan, informasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 bukan hoax. Pada Kamis (18/2/2021) terkonfirmasi 26 orang dinyatakan positif di daerah itu. Sebelumnya, pada Minggu (14/2) lalu juga terjadi lonjakan 21 orang yang dinyatakan positif.
“Kami tegaskan, informasi Covid-19 ini bukan hoax,” kata Firdaus, Jumat (19/2/2021).
Dia menambahkan, lonjakan tersebut mesti disikapi dengan terus meningkatkan kewaspadaan. Seluruh masyarakat harus semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Masyarakat harus selalu waspada, tetapi jangan takut. Tetap beraktivitas dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ingatnya.
Sekali lagi Firman menegaskan, Covid-19 bukan informasi hoax. Virus tersebut benar adanya sehingga masyarakat harus waspada.
“Jaga diri dan keluarga dari Covid-19. Selalu mematuhi protokol kesehatan,”tegasnya.
Pada Kamis (18/2/2021), di Solsel terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 sebanyak 26 orang. Sebagian besar merupakan karyawan swasta.
Firdaus menjelaskan, dadi jumlah tersebut, 11 orang diantaranya adalah karyawan swasta berjenis kelamin perempuan, dalam rentang usia 20-22 tahun, area domisili di Sungai Lambai Kecamatan Sangir.
Kemudian 3 orang merupakan ASN, 4 orang ibu rumah tangga, 3 orang pensiunan. Serta 2 orang petani, tenaga honorer, mahasiswa dan pelajar masing-masing 1 orang.
Dengan penambahan tersebur maka total kasus positif di Kabupaten Solsel bertambah menjadi 431 orang. Dari jumlah tersebut sudah dinyatakan sembuh 342 orang, termasuk tambahan 3 orang sembuh pada Kamis. Kasus meninggal tercatat 4 orang.
Sisanya masih menjalani perawatan atau isolasi. Rinciannya 80 orang menjalani isolasi mandiri, 3 orang dirawat di RSUD Solsel, 3 orang di RSJ HB Sanin, serta 1 orang di RS Yarsi Padangpanjang.
Total spesimen diperiksa per Kamis (18/2/2021) mencapai 19.677 sampel. Dengan tingkat positivitas 2,19 persen.
Sementara itu, dengan terjadinya lonjakan kasus beberapa hari terakhir, Pemkab Solsel meningkatkan upaya pelacakan dan penelusuran (tracing and tracking) kontak erat pasien.
“Untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, tracing dan tracking ditingkatkan. Seluruh kontak erat dicari untuk dites swab dan diisolasi,” kata Kepala Seksi Surveilan dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Solsel Mega Verta Christina.
Selain itu, proses vaksinasi Covid-19 terus berlanjut. Saat ini masih dilakukan untuk tenaga kesehatan. Selanjutnya akan diberikan kepada petugas pelayanan publik, seperti ASN, TNI, Polri, karyawan Bank dan lainnya, hingga pada akhirnya kepada masyarakat umum. (Sis)
Komentar