AGAM – Bupati Indra Catri Dt.Malako Nan Putiah berharap ke depan masyarakat Agam menerapkan program satu nagari satu produk (one village one Product) agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasaran.
“Agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasaran, hendaknya perlu melakukan pemilihan produk secara selektif,” ungkapnya di Lubuk Basung, Jumat (4/3).
Program satu nagari satu produk tersebut diyakini mampu mengangkat perekonomian anak nagari, bila dilakukan secara serius, dan perhitungan yang matang, serta dilaksanakan dengan kebersamaan.
“Kebersamaan dan perhitungan yang matang merupakan kata kunci untuk keberhasilan program seperti ini,” ujarnya.
Ternyata, program seperti itu telah dicanangkan sejak lama, namun kala itu tidak ditindaklanjuti secara serius. Makanya, program tersebut lenyap begitu saja, seiring dengan pergantian tampuk kekuasaan di Agam.
Menurut pengamat sosial kemasyarakatan di Agam, M. St. Marajo, ia mengaku yakin, kalau mayoritas nagari yang ada di daerah itu sudah memiliki produk unggulan. Produk unggulan tersebut merupakan kekayaan nagari, yang sudah ada sejak lama. Namun, mungkin saja selama ini kurang terbenahi, sehingga tetap dianggap sebagai produk rakyat yang tidak memiliki nilai jual.
Kalau memang program satu nagari satu produk, katanya, perlu dilakukan pemberdayaan perajin di setiap nagari, yang memiliki produk unggulan. Karena kelemahan perajin di Agam adalah manajemen usaha dan keuangan.
“Pihak terkait di Pemkab Agam perlu turun tangan memotivasi perajin, supaya mereka mau dan mampu meningkatkan kualitas produk, serta melebarkan sayap pemasaran produk mereka,”harapnya. (fajar)