AGAM – Pemerintah Nagari atau Desa di Kabupaten Agam Sumatera Barat mengelar lomba pacu “biduak” dan “manangkok rinyuak” atau balap sampan dan menangkap ikan rinuak di Danau Maninjau dalam menjaga kearifan lokal untuk menarik kunjungan wisatawan.
Wali Nagari Sungai Batang Ahsin di Lubuk Basung, Senin (30/9) mengatakan, kegiatan itu terlaksana berkat kolaborasi komunitas pemuda-pemudi di kampung kelahiran Buya Hamka tersebut. Dengan kolaborasi anak nagari dari tujuh jorong (setingkat RW) tersebut, kekuatan pemuda-pemudi semakin besar menggelar acara besar di di danau vulkanik itu.
“Kita terus bergerak meningkatkan upaya pemberdayaan pemuda-pemudi sebagai ujung tombak kemajuan nagari dan kita akan dorong terus bagaimana desa budaya dan desa wisata nasional ini memberi dampak kesejahteraan masyarakat,”katanya.
Menurut dia, pacu “biduak dan manangkok rinyuak” secara tradisional merupakan tradisi masyarakat di kawasan Danau Maninjau.
Lomba tersebut sempat digelar pada 2019-2020, namun sempat terhenti akibat dampak COVID-19 yang melanda daerah itu.
Kegiatan tersebut kembali dilaksanakan setelah empat tahun vakum yang dimaksudkan untuk melestarikan kebudayaan masyarakat sekitar Danau Maninjau, termasuk untuk menarik kunjungan wisata.
“Ini sebagai wujud upaya masyarakat menjaga kearifan lokal dan nilai-nilai gotong royong. Kegiatan ini juga bisa menarik kunjungan wisatawan ke Danau Maninjau,”katanya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Agam Dedi Asmar mengapresiasi kegiatan pacu “biduak dan manangkok rinyuak” di Sungai Batang tersebut.
Pelestarian budaya lokal itu sangat tepat dilaksanakan di lokasi tersebut karena memiliki pemandangan lepas dan indah dan bebas dari keramba jaring apung.
“Di sini sangat indah dan banyak terlaksana atraksi budaya sebagai daya tarik wisata. Kami dari Pemerintah Kabupaten Agam sangat mendukung pengembangan kegiatan atraksi di lokasi ini ke depannya,”katanya.
Komentar