SAWAHLUNTO – Target produksi panen Gabah Kering Giling (GKG) Kota Sawahlunto tahun 2016 ini hanya naik 3 persen. Dampak bencana banjir pada awal tahun ini menjadi faktor penurunan target tersebut.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Sawahlunto Heni Purwaningsih mengatakan, bencana banjir Januari 2016 lalu merusak sekitar 103 hektar sawah masyarakat.
“Kerusakan ini menjadi faktor penurunan target produksi gabah tahun ini,” katanya, Rabu (25/5).
Heni menyebut, tahun 2015 lalu produksi GKG naik 10,4 persen. Relatif tinggi sebab sangat dipengaruhi faktor iklim. Curah hujan yang merata dan pola tanam yang teratur sangat mempengaruhi tingkat produksi.
Dia menambahkan, ketika terjadi bencana banjir di awal 2016, sebanyak 103 hektar sawah rusak, tersebar di Desa Talago Gunung, Desa Kolok Mudik dan Desa Kolok Nan Tuo di Kecamatan Barangin. Perbaikan irigasi terhadap 103 hektar sawah itu akan dilakukan tahun ini.
Ia menyebut produksi GKG di Sawahlunto tahun 2014 sebesar 15.078 ton GKG naik 1.573 ton menjadi 16.651 ton di 2015 atau 10,4 persen.
Sementara, total areal baku sawah di kota sawahlunto seluas 1.680 hektar terdiri dari 954 hektar sawah tadah hujan dan 726 sawah dengan irigasi setengah teknis. (tumpak)