
SOLSEL – Jaringan irigasi primer di Nagari Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) rusak. Tanggul irigasi jebol sepanjang 18 meter. Sehingga sekitar 165 hektare lahan pertanian padi sawah di daerah itu terancam gagal panen.
“(Tanggul) jaringan irigasi utama ini runtuh (jebol) sepanjang 18 meter akibat bencana alam awal tahun 2021 lalu. Kami sudah menemui pemerintah kabupaten dan provinsi tetapi tidak ada solusi cepat sehingga masyarakat bergotong royong melakukan perbaikan sementara,” kata Wali Nagari Lubuk Malako Riono Pendri, Jumat (12/2/21).
Dia mengatakan, jebolnya tanggul irigasi utama tersebut bertepatan setelah petani selesai bertanam padi. Akibatnya, saat ini sawah mengalami kesulitan mendapat pasokan air sehingga terancam gagal panen.
Karena tak kunjung direspon pemerintah daerah, masyarakat bersepakat mengumpulkan dana menyewa alat berat agar irigasi berfungi untuk sementara waktu. Demi menghindari kerugian karena gagal panen.
Riono menambahkan, jaringan irigasi di Sangir Jujuan tidak saja mengairi sawah di Nagari Lubuk Malako, tetapi sampai ke Nagari Bidar Alam.
“Kami berharap pemerintah memperhatikan saluran irigasi ini agar petani tidak merugi,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Lubuk Malako Alifis mengatakan, masyarakat berinisiatif mengumpulkan dana dan memperbaiki irigasi untuk penggunaan sementara.
“Karena runtuhnya cukup panjang, kami berinisiatif menyewa alat berat agar cepat selesai sebab sawah petani sudah sangat membutuhkan air,” katanya.
Sementara ini, lanjutnya, masyarakat bergotong royong menahan dinding irigasi dengan kayu dan batu seadanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Solok Selatan Nurhamidah mengatakan, luas lahan pertanian di Lubuk Malako yaitu 310,17 hektare dan Bidar Alam 134,10 hektare.
“Akibat tanggul irigasi jebol, berdampak kepada pasokan air ke sawah masyarakat. Namun saat bencana tidak ada sawah yang puso,” katanya.
Dia menambahkan, kalau akibat runtuhnya irigasi bisa berakibat puso tentu saja harus ditangani secepatnya.
“Sebelum ada bantuan pemerintah sebaiknya memang dikerjakan secara swadaya dulu,” ujarnya. (Sis)