JATENG- Ratusan warga di Desa Clapar Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terpaksa diungsikan akibat longsor yang terjadi sejak Kamis (25/3). Longsor di wilayah ini terjadi perlahan-lahan atau yang disebut longsor merayap (soil creep).
Hingga saat ini, tercatat 281 jiwa dari 76 KK di Desa Clapar mengungsi di 24 titik lokasi. Sejak kejadian pertama, sudah 12 rumah yang rusak berat bahkan ada yang rubuh, 3 rumah rusak sedang dan puluhan rumah terancam.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan jumlah rumah rusak akan bertambah karena hari ini (Sabtu, 26/3) tanah bergerak lagi hinggga 1,5 meter.
“Tercatat 12 rumah rusak berat, bahkan beberapa rumah roboh. Selain itu 3 rumah rusak sedang dan puluhan rumah terancam longsor. Diperkirakan jumlah rumah yang akan rusak akan bertambah mengingat pada hari ini tanah bergerak hingga 1,5 meter,” ungkap Sutopo.
Longsor di wilayah ini pertama kali terjadi pada Kamis (24/3/2016) pukul 19.00 Wib. Menuyusul longsor kedua pada tempat yang sama terjadi pada Jumat (25/3/2016) pukul 01.30 Wib, yang kemudian diikuti longsoran ketiga pada pukul 06.00 Wib. Longsor terjadi pada area yang cukup luas yaitu 5 hektar tanah bergerak sejauh 1,2 km.
Karena longsor bersifat merayap, kata Sutopo, warga bisa mengantisipasi dan melakukan evakuasi. Titik pengungsian saat ini antara lain di TK Harapan Kita, SD 2 Clapar, dan di rumah warga lain yang tidak terkena longsor. Warga yang rumahnya terancam longsor juga telah ikut mengungsi.
“Tidak dapat dipastikan sampai kapan mereka harus mengungsi karena tanah terus bergerak dan rumahnya rusak. Sebagian warga telah mengambil barang-barang mereka dari dalam rumah,” ujarnya.
Sementara itu, jalan utama juga putus total sehingga akses menuju permukiman terhambat. Pemerintah berencana akan merelokasi warga di lokasi tersebut ke tempat yang lebih aman.
Hingga saat ini lebih dari 350 personil tim gabungan dari BPBD Banjarnegara, BPBD Provinsi Jawa Tengah, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, Banser SAR Banjarnegara, RAPI, MDMC, BPBD Purbalingga, BPBD Banyumas, Satpol PP, Dompet Duafa, dan relawan lainnya bahu membahu membantu warga. Tim gabungan melakukan evakuasi, kerja bakti membersihkan rumah, membuat jalan darurat, pendampingan pengungsi dan lainnya.
Logistik di BPBD Banjarnegara mencukupi hingga satu minggu ke depan. BNPB dan BPBD Jateng akan memenuhi semua kebutuhan logistik jika kekurangan. Posko aju, dapur umum, posko kesehatan, posko pengungsian telah berjalan dengan baik.
“Kepala BNPB Willem Rampangile telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk terus mendampingi BPBD dan Gubernur Jawa Tengah pada Sabtu (26/3/2016) siang tadi berkunjung ke lokasi longsor,” tandas Sutopo. (feb)