PADANGPANJANG – Sebuah rengkahan muncul di Bukit Tui, bukit yang pernah mengalami gempa besar pada tahun 1987. Untuk mengantisipasi keresahan warga terhadap rengkahan tersebut, Pemerintah Kota Padangpanjang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kesatuan Bangsa dan Politik (BPBD Kesbangpol ) bersama tim gabungan menimbun dan menanam rumpun bambu di area rengkahan tersebut.
Rengkahan terjadi di ketinggian 820 MDPL (Meter Diatas Permukaan Laut) dengan lebar sekitar 60 cm dan panjang sekitar 20 meter.
Selain BPBD dan Kesbangpol, penanaman pohon serta penimbunan itu juga melibatkan pihak TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, LPM dan masyarakat sekitar Tanah Hitam.
Kepala BPBD & Kesbangpol, Erizal yang langsung turun ke lokasi mengatakan, penanganan dan langkah pertama yang diambil adalah penimbunan agar semua tanah yang terpisah dapat menyatu kembali.
“Kita mengambil langkah penimbunan dan penanaman bambu agar nanti tanah yang terpisah menyatu lagi. Tentunya dengan ditanam bambu dapat menahan debit air hujan yang turun,” jelasnya.
Erizal juga mengatakan, secara logika dapat disimpulkan bahwasanya tempat bersandarnya tebing adalah bambu. Jadi, otomatis dengan adanya bambu dapat menahan rengkahan tanah.
“Setelah kita lakukan antisipasi ini, nanti tim dari BPBD akan selalu meninjau lebih lanjut bagaimana perkembangan di lokasi sepanjang rengkahan yang telah kita timbun ini,” ujarnya.
Di samping itu, Sekretaris LPM Kelurahan Tanah Hitam, Firmansyah menjelaskan, sebelumnya rengkahan di Bukit Tui diketahui sejak Sabtu (27/1). Untuk memastikan keadaan tersebut, beberapa warga langsung meninjau ke lokasi dan setelah itu dilaporkan ke pihak BPBD Kesbangpol.
“Kami memastikan dulu ke lokasi apakah benar terjadi rengkahan. Setelah kami lihat ternyata benar terjadi pergeseran tanah, sontak semua yang melihat kaget dan semua warga yang mengetahui hal itu langsung dilanda kecemasan, karena kami tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi,” ungkapnya.
Firmasyah menilai, rengkahan yang terjadi tersebut benar-benar menjadi ancaman bagi warga setempat. Apabila longsor, 350 KK akan menjadi korbannya. (ris/r)