Taman Budaya Mati Suri, Dinas Kebudayaan Belum Akomodatif

Kunjungan mendadak Komisi V DPRD Sumbar ke Taman Budaya, Senin (27/3). (dyt)
Kunjungan mendadak Komisi V DPRD Sumbar ke Taman Budaya, Senin (27/3). (dyt)

PADANG – Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Hidayat menilai, Dinas Kebudayaan belum akomodatif terhadap fungsi dan kebutuhan Taman Budaya. Hal itu membuat kondisi Taman Budaya seperti mati suri. Banyak fasilitas rusak sehingga tidak bisa dimanfaatkan optimal, padahal, Taman Budaya bisa berfungsi sebagai jendela bagi sejarah kebudayaan daerah.

Hal itu disampaikan Hidayat usai meninjau kondisi Taman Budaya dalam kunjungan mendadak Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat ke Taman Budaya dan Museum Aditiawarman, Senin (27/3). Menurutnya, persoalan utamanya bukan kepada anggaran tetapi adalah dinas yang menaunginya.

“Kondisi Taman Budaya seperti mati suri, banyak fasilitas rusak sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal. Kami tidak sepenuhnya bisa menerima anggaran sebagai alasan, tetapi persoalannya ada di Dinas Kebudayaan,” katanya.

Seperti diketahui, Dinas Kebudayaan merupakan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang baru lahir seiring perubahan OPD yang dilakukan pada akhir tahun 2016 lalu. Dengan perubahan OPD tersebut, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan.

“Kami melihat, Dinas Kebudayaan belum akomodatif terhadap fungsi dan kebutuhan Taman Budaya,” ulasnya.

Selain fasilitas, dia melihat, semangat kerja pegawai yang ditempatkan di UPT Taman Budaya juga kurang. Hal ini kembali kepada pimpinan OPD yang dinilai kurang memberikan motivasi kepada UPT.

Kunjungan mendadak Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat ke UPT Taman Budaya tersebut terpantau justru menjado “ajang curhat” oleh pengelola UPT Taman Budaya. Pengelola menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari anggaran hingga persoalan perbaikan fasilitas.

Menjawab keluhan tersebut, Hidayat yang datang bersama anggota Komisi V Syaiful Ardi dan sejumlah wartawan menegaskan akan membahas berbagai persoalan berkaitan dengan kondisi Taman Budaya dengan Dinas Kebudayaan. Kekurangan yang terjadi akan diupayakan untuk dibenahi namun dia juga meminta, pengelola Taman Budaya agar tetap bekerja secara profesional. (feb)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *