AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam menargetkan komposisi penduduk yang stabil pada tahun 2035. Kestabilan dilihat dari seimbangnya antara jumlah bayi yang lahir dengan jumlah kematian.
Hal itu dikatakan Bupati Agam Indra Catri saat pencanangan kampung KB di Jorong Muaro Putus Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara, Rabu (27/4).
Menurutnya, Badan Pusat Statistik dan BPPKB Kabupaten Agam telah menyusun grand design pembangunan berwawasan kependudukan dan berkelanjutan dalam kurun waktu 25 tahun mendatang. Dalam grand design tersebut, kelahiran total/ Total Fertility Rate (TFR) ditargetkan turun dari 3,06 pada tahun 2010 menjadi 2,11 pada 2035. Artinya, setiap keluarga rata-rata memiliki 2,11 anak atau hampir seluruh keluarga di Agam hanya punya dua anak.
Kemudian, angka harapan hidup meningkat dari 71,8 pada 2010 menjadi 76 pada 2035. Sementara, dari sisi mobilitas penduduk, diharapkan pemerataan distribusi antar kecamatan menjadi lebih baik.
Kondisi penduduk tumbuh seimbang sebagaimana yang diharapkan dalam grand design pengendalian kuantitas penduduk tersebut di atas, sejalan dan terintegrasi dengan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang (RPJP) Kabupaten Agam pada 2006 – 2025.
“Hal itu sejalan juga dengan visi dan misi jangka panjang Kabupaten Agam untuk mewujudkan Agam yang Agamais, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah (ALAMI). Khususnya misi ketiga, yakni mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan sasaran pada point empat untuk mewujudkan tercapainya pertumbuhan penduduk tumbuh seimbang,” ujar Bupati.
Diakui bupati, kendati jumlah penduduk Kabupaten Agam banyak, namun hal itu dibarengi dengan ketingkatan kualitas SDM yang naik tiap tahun. Dapat dilihat dari naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) setiap tahunnya. (fajar/r)