Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Meningkat

Gedung BI
Gedung BI

JAKARTA – Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2016 mencatatkan surplus sebesar 0,99 miliar dolar AS. Surplus ini tercatat lebih tinggi jika dibandingkan surplus November 2016 yang tercatat sebesar 0,83 miliar dolar AS.

“Peningkatan surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan membaiknya defisit neraca perdagangan migas,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara melalui siaran pers Bank Indonesia, Senin (16/1) .

Menurutnya, surplus neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2016 tercatat sebesar 1,45 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,46 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut turun tipis karena dipengaruhi oleh pertumbuhan impor nonmigas (1,35 persen, month to month/mtm) yang melebihi pertumbuhan ekspor nonmigas (1,13 persen, mtm).

“Pertumbuhan impor nonmigas terutama bersumber dari peningkatan impor serealia, kapal laut dan bangunan terapung, perhiasan/permata, daging hewan, serta senjata/amunisi. Sementara itu, pertumbuhan ekspor nonmigas terutama didorong kenaikan ekspor bahan bakar mineral, karet dan bahan dari karet, pakaian jadi bukan rajutan, bijih, kerak, dan abu logam, serta besi dan baja,” paparnya.

Di sisi migas, Tirta menerangkan, defisit neraca perdagangan tercatat 0,45 miliar dolar AS, membaik dari 0,62 miliar dolar AS pada November 2016. Membaiknya defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor migas (11,66 persen, mtm) yang disertai dengan penurunan impor migas (2,13 persen, mtm). Pertumbuhan ekspor migas didorong oleh peningkatan ekspor hasil minyak (30,69 persen, mtm) dan pertambangan migas (11,08 persen mtm).

“Di sisi lain, penurunan impor migas terutama disebabkan oleh penurunan impor gas (34,91 persen, mtm) dan penurunan impor hasil minyak (2,13 persen, mtm).

Dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan 2016 tercatat surplus 8,78 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan 2015 yang sebesar 7,67 miliar dolar AS. Perbaikan neraca perdagangan 2016 tersebut didorong oleh naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas dibandingkan tahun 2015.

Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan pada Desember 2016 dan keseluruhan 2016 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan risiko ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik. (feb/*)

print

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *