PADANG- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat Supardi memotivasi masyarakat kurang mampu untuk terus bangkit. Penerima manfaat bantuan pemerintah yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan penerima program lainnya hendaknya memiliki semangat untuk maju dan keluar dari belenggu kemiskinan.
Motivasi tersebut disampaikan Supardi saat menghadiri Assesmen Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem kabupaten/kota se-Sumatera Barat di Kota Payakumbuh, Selasa (31/10).
“Harus optimis menghadapi segala tantangan, bantuan pemerintah hendaknya dijadikan modal untuk bergerak maju dan keluar dari kemiskinan, jangan terlalu lama masuk ke dalam DTKS,” kata Supardi.
Dia mengingatkan bahwa masyarakat Minang memiliki kearifan lokal yang selalu memperhatikan soal ketahanan pangan. Hal itu digambarkan melalui adanya rangkiang (lumbung pangan) di setiap Rumah Gadang. “Jadi filosofinya menggambarkan bahwa kita di Minangkabau ini tidak ada yang miskin,” ungkapnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap memegang kearifan lokal tentang ketahanan pangan tersebut terus dirawat dan dijaga.Jangan sampai ada yang merasakan lapar, bahkan ada anak yang kurang gizi (Stunting). Dengan lahan yang subur dan potensial, tidak semestinya masyarakat Sumatera Barat kekurangan pangan.
“Ditambah lagi, sifat gotong royong masyarakat Minang dan tingkat kepedulian sesama cukup tinggi dan masih kuat memegang adat istiadat,” tambahnya.
Supardi menegaskan, dengan kondisi lahan subur dan kepedulian sosial tinggi tersebut, tidak seharusnya masyarakat Sumatera Barat terbelenggu oleh kemiskinan. Mestinya juga tidak ada kasus gizi buruk. “Jika angka kemiskinan masih tinggi, stunting masih tinggi, ini ibarat kata pepatah, ayam mati kelaparan di atas lumbung atau itik mati kehausan di dalam empang,” ulasnya.
Dia menambahkan, masyarakat harus memiliki sikap optimistis untuk bisa bangkit dan keluar dari kemiskinan. Bantuan dari pemerintah hendaknya dijadikan stimulus, tidak harus ketergantungan.
“Sikap optimis menjadi kunci untuk keluar dari kemiskinan, jangan ketergantungan dengan bantuan pemerintah tapi jadikan sebagai semangat dan modal awal untuk bangkit,” tukuknya.F