LIMAPULUH KOTA- Peristiwa Situjuah yang merupakan perjuangan rakyat dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) merupakan satu catatan sejarah yang menunjukkan bukti dedikasi masyarakat Sumatera Barat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi menegaskan hal itu dalam upacara peringatan Peristiwa Situjuah di Lapangan Khatib Sulaiman Kecamatan Situjuah Limo Nagari Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (15/1/2024). Peristiwa tersebut terjadi di daerah Situjuah Kabupaten Limapuluh Kota menewaskan puluhan pejuang bangsa.
Dalam kesempatan itu, Supardi menyebutkan, PDRI dibentuk pada tanggal 22 Desember 1945 oleh para pejuang kemerdekaan dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.
“PDRI dibentuk untuk mempertahankan NKRI karena pada saat itu terjadi penangkapan terhadap para pemimpin antara lain Presiden RI Soekarno dan Wakil Presiden, M. Hatta serta beberapa orang menteri seperti H. Agus Salim dan Sutan Sjahrir dalam agresi militer Belanda kedua pada tanggal 19 Desember 1948,” terang Supardi.
Terkait Peristiwa Situjuah, Supardi menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan dari mata rantai perjuangan PDRI di mana pada tanggal 15 Januari 1945. Pada hari tersebut terjadi penembakan membabi buta dari penjajah Belanda terhadap puluhan anggota pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK).
“Peristiwa ini terjadi di Lurah Kincia Nagari Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari dan merupakan wujud dari jiwa patriotisme anak bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” tegasnya.
Dia berharap peringatan Peristiwa Situjuah tersebut menjadi pemantik semangat juang generasi saat ini dan di masa mendatang untuk terus mendedikasikan diri kepada kemajuan dan kedaulatan bangsa. F