SEMARANG- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jawa Tengah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) terkait pengendalian inflasi dan ketahanan pangan trategis. Diketahui, Jawa Tengah mendapatkan prediket terbaik dalam pengendalian inflasi tahun 2024.
Penandatanganan MoU yang difasilitasi Bank Indonesia itu dilakukan Rabu (4/9/2024) di Semarang, Jawa Tengah. Pemprov Sumatera Barat ditandatangani Asisten II Bidang Perekonomian Arry Yuswandi dan Pemprov Jawa Tengah oleh Kepala Biro Perekonomian Juli Emilia.
Arry Yuswandi menyebutkan, pada prinsipnya perjanjian kerja sama yang terjalin dalam nota kesepahaman tersebut adalah untuk saling berkoordinasi dan bertukar informasi. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan dan mengoptimalkan pengelolaan potensi dan sumber daya yang ada secara efektif dan efisiensi.
“Jawa Tengah sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional memiliki berbagai potensi sehingga kami memandang kerja sama yang dilakukan melalui penandatanganan MoU yang dilaksanakan hari ini akan memberikan banyak manfaat,” kata Arry.
Menurutnya, inovasi dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah perlu diadopsi oleh Sumatera Barat agar ke depan, upaya pengendalian inflasi akan semakin optimal. Pihaknya akan berupaya agar kerja sama antar dua daerah itu bisa berjalan secara maksimal.
Lebih jauh menurutnya, kerja sama tersebut tidak terbatas kepada pengendalian inflasi saja, namun mencakup lebih luas kepada pengelolaan potensi sumber daya di berbagai sector seperti pertanian, perikanan, kelautan, perdagangan, industri dan sebagainya yang memberikan dampak lebih besar kepada perekonomian masyarakat.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Juli Emilia dalam kesempatan itu menyampaikan, kerja sama yang dibangun melalui nota kesepahaman tersebut juga akan memberikan manfaat yang banyak bagi Jawa Tengah. Menurutnya, Sumatera Barat memiliki banyak potensi yang juga patut untuk dipelajari dalam upaya menggenjot perekonomian, terutama di bidang pariwisata.
Emilia menyampaikan, Provinsi Jawa Tengah memiliki 49 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang turut mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Termasuk satu BUMD yang khusus bergerak di sektor ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
“Setiap kerja sama yang terbangun pastinya akan menguntungkan ke dua belah pihak, di sini kami juga akan mendapatkan manfaat dari kerja sama yang terbangun dengan Sumatera Barat di berbagai sektor pangan dan pengendalian inflasi tentunya, juga di bidang pariwisata,” katanya.
Emilia menegaskan, keberhasilan dalam pengendalian inflasi tidak terlepas dari kuatnya koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, di TPID Provinsi dan TPID kabupaten/ kota. Menurutnya, Pemprov Jawa Tengah terus meningkatkan koordinasi dengan Pemkab dan Pemko untuk membangun kolaborasi demi menjalankan bauran kebijakan yang efektif dalam pengendalian inflasi.
Penandatanganan MoU antara Pemprov Sumatera Barat dan Pemprov Jawa Tengah itu melaksanakan peningkatan kapasitas TPID se-Sumatera Barat sebagai bagian dari kegiatan itu. Diharapkan, kegiatan tersebut dapat menambah wawasan TPID se-Sumatera Barat dan pengalaman yang diperoleh dapat diaplikasikan.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat Muhammad Irfan Sukarna dalam kesempatan itu mengungkapkan harapan besar dari kegiatan peningkatan kapasitas TPID serta penandatanganan MoU antara Pemprov Sumatera Barat dan Jawa Tengah tersebut.
“Jawa Tengah merupakan daerah dengan pengendalian inflasi terbaik, ini memberikan harapan besar pengalaman daerah ini dapat diserap dan diaplikasikan oleh TPI se-Sumatera Barat melalui pelatihan peningkatan kapasitas serta penandatanganan MoU ini,” harapnya.
Selain pelatihan peningkatan kapasitas TPID dan penandatanganan MoU, dalam kegiatan di Jawa Tengah itu, TPID se-Sumatera Barat juga melakukan kunjungan ke kelompok tani Al Barokah di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Keltan tersebut membidudidayakan padi organik yang mampu menghasilkan produksi rata-rata 9 sampai 10 ton per hektar, juga menerapkan teknologi tepat guna yang berfungsi antara lain mengukur PH tanah, cuaca dan sebagainya. F
Komentar