
TANAH DATAR – Lintau Expo 2018 selesai dilaksanakan pada 12 – 13 April 2018. Sebagai perhelatan yang baru pertama kalinya diangkat, event tersebut dinilai sangat sukses dengan kehadiran istri Wakil Presiden RI yang juga Ketua Dekranasda Pusat, Mufidah Jusuf Kalla yang membuka acara itu.
Mufidah juga memboyong sejumlah pejabat pusat dan didampingi sejumlah pejabat provinsi dan kabupaten. Dalam dua hari pelaksanaan, acara itu sangat membludak, baik pengisi stand, pengisi acara kesenian tradisional, penampilan silat, hingga pengunjung.
Lintau Expo digagas oleh Ikatan Keluarga Lintau Buo (IKLB) Kota Padang dan didukung oleh para pemuda-pemuda Lintau, termasuk mantan pengurus Ikatan Pemuda Pelajar Lintau Buo (IPPLB) Kota Padang yang sekarang sudah mengabdi di kampung halaman.
Kegiatan Lintau Expo digelar untuk memamerkan potensi-potensi nagari-nagari di Lintau IX Koto, sebutan untuk daerah Lintau yang saat ini sudah terbagi menjadi dua administrasi kecamatan, yaitu Kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara. Di Lintau Buo terdapat empat nagari, sedangkan Lintau Buo Utara ada lima nagari. Lintau Expo sengaja melibatkan panitia dan peserta dari Lintau IX Koto, karena meski sudah dipisahkan administrasi, secara ikatan emosional Lintau Buo dan Lintau Buo Utara tak dapat dipisahkan.
Meski sukses terlaksana, Sekretaris IKLB Padang, Hijrah Adi Sukrial bercerita, cukup banyak perjuangan panitia untuk suksesnya acara tersebut. Mulai dari Ketua Panitia, Rivaldi yang melakukan pendekatan ke tokoh-tokoh nagari namun tak banyak yang antusias menyambut ide itu. Bahkan, cemooh dan nada pesimis pun diterima sehingga membuat panitia hampir putus asa. Acara pun sempat diundur dari semula 17 – 18 Februari menjadi 31 Maret-1 April 2018.
Selanjutnya, Pembina IKLB Padang, Irdinansyah Tarmizi menyarankan agar acara disinkronkan dengan kunjungan Mufidah Jusuf Kalla ke Tanah Datar yang sedianya dilaksanakan pada 17-18 April 2018. Namun, konsekuensinya, jika berurusan dengan Protokoler Wapres dan Paspampres, Pemkab tak bisa menjamin kedatangan Mufidah Jusuf Kalla langsung ke lokasi karena sudah di luar kekuasaan Pemkab Tanah Datar. Panitia diminta melobi langsung ke Jakarta.
“Isu kedatangan ibu Mufidah Jusuf Kalla akhirnya menjadi jualan kami kepada pemerintahan nagari dan tokoh-tokoh Lintau. Meski tidak bisa membantu anggaran, pemerintahan nagari menyanggupi untuk mengisi stand dan mengirim tim silat serta kesenian untuk tampil di Lintau Expo. Ibu-ibu bundo kanduang dan PKK menyanggupi untuk membantu menyediakan makan panitia dan pengisi acara 100 bungkus per nagari,” bebernya.
Jalan untuk kesuksesan acara mulai terang. Tenda VVIP, pentas, dan kursi dipinjam dari beberapa dinas di Pemkab Tanah Datar. Lobi terus dilakukan ke Jakarta agar Mufidah bisa dihadirkan ke lokasi Lintau Expo. Lobi dbantu pula oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Tanah Datar, Emi Irdinansyah yang menjalin komunikasi intensif dengan Sespri istri Wakil Presiden. Hingga akhirnya Lintau Expo mulai masuk agenda kunjungan Ketua Dekranasda Pusat, Mufidah Jusuf Kalla.
Tak hanya masalah mendatangkan Mufidah, panitia juga sempat dibingungkan masalah dana. Seminggu jelang acara, bahkan panitia hanya memiliki kas Rp500 ribu, sumbangan dari Wakil Ketua IKLB, Yuhefizar. Semua dikerjakan panitia dengan swadaya.
Karena nagari tak punya anggaran untuk menyediakan tenda stand, Wali Nagari Tigo Jangko Indra Gunalan menyanggupi menyediakan tenda untuk semua stand. Selanjutnya, untuk stand tambahan, panitia meminjam tenda pacu jawi dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tanah Datar.
Sedangkan untuk seperangkat alat band dan kesenian dibantu oleh Irama Production melalui lobi ke Ketua GOW Tanah Datar, Retri Zuldafri Darma yang cukup antusias dengan gagasan tentang Lintau Expo. Selain mengirim alat band dan kesenian, Retri juga menugaskan crew Irama Production dan Pusako Sakti Minangkabau (PSM) yang merupakan binaannya membantu menyukseskan Lintau Expo. Untuk pentas, diganti dengan panggung rigging, sesuai standar dan membuat acara menjadi wah.
Masalah belum selesai, ketika Paspampres dan Biro Protokoler Wapres datang, banyak tambahan yang harus dipersiapkan. Mulai dari menimbun lokasi, menyiapkan tenda untuk pemeriksaan pengunjung, memasang pembatas lapangan, pembatas panggung, menyediakan karpet, blower, dan hal lainnya. “Kami terus sediakan, meminjam uang dari sana-sini agar terwujud. Melihat perjuangan panitia, simpati mulai berdatangan. Ketua dan anggota IKLB Padang menambah dana, pejabat Pemkab Tanah Datar, anggota DPRD Tanah Datar asal Lintau, bakal calon anggota legislatif, pengusaha dan perantau asal Lintau pun memberi bantuan. Meski nilainya tidak mencukupi, namun cukup membuat asam lambung panitia kembali turun,” cerita Hijrah.
Dua jam jelang kedatangan, panitia bahkan masih melengkapi kekurangan. Bahkan, gerimis yang turun sempat membuat panitia cemas. Namun, saat rombongan RI 4 memasuki simpang Kantor Camat Lintau Buo, awan menyibak dan cuaca cerah kembali.
Mufidah Jusuf Kalla datang dengan didampingi Gubernur dan Istri, Ketua DPRD Sumbar dan istri, Ketua Dekranasda Tanah Datar Emi Irdinansyah Tarmizi, Wakil Bupati Tanah Datar dan istri, serta sejumlah istri menteri.
Setelah Mufidah meninggalkan lokasi, acara dilanjutkan dengan pameran, pertunjukan tari, sumbang dua belas, randai, salawat dulang, Festival Silat Lintau, Seminar Pariwisata Nagari Berbasi Pokdarwis, hingga pertunjukan musik perkusi dan Orkes dari Daramkanwa dan Mendadak Orkes. Bintang tamu dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang yang menghibur belasan ribu orang yang datang ke Lintau Expo.
Meski biasa tampil secara profesional, di Lintau Expo, Daramkanwa dan Mendadak Orkes tampil hanya karena ingin membantu menyukseskan Lintau Expo. Mereka mempersiapkan penampilan dan datang dengan biaya sendiri. Namun, kehadiran mereka membuat penutupan Lintau Expo jadi begitu meriah.
Usai acara, beberapa wali nagari, tokoh masyarakat dan pemuda meminta agar event tersebut dipertahankan dan dijadikan agenda tahunan di Lintau IX Koto. Bahkan, banyak masyarakat yang menyayangkan pelaksanaan event yang hanya dua hari.

Atas kesuksesan acara, Hijrah mengucapkan terimakasih kepada Bupati Tanah Datar dan istri, Retri Zuldafri, Camat Lintau Buo dan Lintau Buo Utara, Wali Nagari Lintau IX Koto, Kapolsek dan Danramil Lintau Buo dan Lintau Buo Utara, PKK dan bundo kanduang, perantau, pengusaha asal Lintau, anggota DPRD dan Caleg asal Lintau, dan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Sumbar yang ikut memberikan bantuan.
“Juga buat puluhan anggota club sepeda motor di Lintau RKRC, pemuda dan banyak lainnya yang tak bisa disebut satu persatu,” katanya. (rin/*)
Komentar